periskop.id - Pemerintah mempercepat pembangunan jaringan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi kerakyatan di tingkat desa. Sehubungan dengan upaya tersebut, Menteri Koperasi dan UKM Ferry Juliantono bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo melakukan harmonisasi langkah dan penyelarasan kebijakan untuk memastikan pembangunan berjalan serentak dan sesuai standar.
“Langkah ini menindaklanjuti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 17 Tahun 2025, di mana masing-masing kementerian mendapat tanggung jawab dalam mempercepat pembangunan fisik gudang, gerai, serta fasilitas pendukung Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih,” ujar Ferry dikutip dari Antara, Jumat (7/11).
Ferry menjelaskan, Kementerian PUPR berperan dalam menetapkan standar bangunan dan spesifikasi teknis karena Kementerian Koperasi tidak memiliki kapasitas di bidang tersebut.
“Oleh karena itu, kami melibatkan Kementerian PU untuk memastikan semua konstruksi sesuai ketentuan,” jelasnya.
Saat ini, proses pembangunan fisik Kopdes Merah Putih tengah berjalan dan dikerjakan oleh PT Agrinas. Menurut Ferry, pertemuan dengan Menteri PU juga bertujuan menyempurnakan poin-poin dalam nota kesepahaman antar kementerian.
“Dalam melaksanakan supervisi pembangunan ini, kita dibantu langsung oleh Kementerian PU,” tambahnya.
Berdasarkan data Kemenko Pangan, terdapat sekitar 11 ribu titik lokasi yang telah terinventarisasi. Dari jumlah itu, Kementerian Koperasi tengah melakukan verifikasi faktual untuk memastikan kesesuaian dan status lahan sebelum pembangunan dimulai.
“Setelah verifikasi selesai, proses pembangunan gudang dan gerai Kopdes bisa langsung dilaksanakan. Insya Allah, pada Maret 2026 pembangunan fisik Kopdes Merah Putih dapat rampung di seluruh Indonesia,” kata Ferry.
Hingga saat ini, sebanyak 7.923 unit bangunan dilaporkan sedang dalam tahap konstruksi, termasuk proyek yang ditangani PT Agrinas, di mana sebagian telah menerima pembayaran uang muka. “Yang sedang dibangun itu dari pihak Agrinas, dan sebagian sudah dibayarkan uang muka (DP) serta dalam proses lanjutan,” ungkapnya.
Pemerintah menargetkan pembangunan 80 ribu gerai dan gudang koperasi dapat diselesaikan hingga Maret 2026. Ferry menambahkan, pada November ini pihaknya menargetkan 40 ribu lokasi tanah siap dibangun, dengan 20 ribu di antaranya mulai dikerjakan bulan ini.
“Kemudian Desember kita percepat antara 40 ribu sampai 50 ribu,” ujarnya.
Pembangunan di lahan yang telah diverifikasi akan dimulai pada Januari 2026, dan diharapkan seluruh infrastruktur koperasi. Termasuk gudang, gerai, serta sarana pendukung lain akan selesai pada Maret 2026.
“Salah satu aspek penting dalam pembangunan ini adalah supervisi teknis dari Kementerian PU. Kami tidak memiliki kapasitas teknis dalam pembangunan fisik, sehingga pelibatan PU menjadi mutlak,” tegas Ferry.
Sementara itu, Menteri PUPR Dody Hanggodo menegaskan pihaknya akan fokus menyiapkan desain prototipe bangunan yang akan digunakan sebagai acuan oleh pelaksana proyek. “Seperti biasa, prototipe akan menyesuaikan kondisi daerah dan harus memenuhi standar kualitas, termasuk tahan gempa,” ujarnya.
Namun, Dody mengakui bahwa tidak semua wilayah memiliki material yang memenuhi standar bangunan tahan gempa. Karena itu, pendekatan lokal tetap akan diterapkan.
“Dalam pembangunan nanti, akan ada kearifan lokal. Kita akan intens berkoordinasi lewat Balai Cipta Karya dan Balai Bina Konstruksi di daerah,” katanya.
Ia juga menegaskan dukungan penuh terhadap program strategis nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan dijalankan Kementerian Koperasi.
“Kami sudah mengerjakan pembangunan dapur MBG dan sekolah rakyat, dan sekarang berlanjut ke Kopdes Merah Putih,” tutup Dody.
Tinggalkan Komentar
Komentar