periskop.id - Seorang tokoh masyarakat, mantan Ketua RW 007, Kelurahan Lenteng Agung, Nio S., mengatakan Sentra Fauna Lenteng Agung, Jakarta Selatan (Jaksel), dulunya menjadi tempat tawuran.

“Dulunya tempat tawuran, sekarang ini (Sentra Fauna) jadi ramai diberdayagunakan dengan baik,” kata Nio, di Sentra Fauna, Lenteng Agung, saat diwawancara, Selasa (28/10).

Nio mengatakan, sebelum dibangun menjadi Sentra Fauna, tempat tersebut adalah lahan kosong yang ditumbuhi pohon-pohon besar.

“Di sini (Sentra Fauna), tanah kosong dengan pohon-pohon besar, seperti hutan belantara,” tutur Nio.

Nio dan warga setempat juga tidak keberatan lahan kosong tersebut dialihkan menjadi Sentra Fauna.

“Tidak mengganggu, tidak apa-apa, dan daripada tanah nggak bermanfaat, lebih baik harus diberdayakan,” ujarnya.

Nio juga menyampaikan, pihak Pemerintah Kota Jakarta Selatan sudah memberikan sosialisasi pembangunan Sentra Fauna sejak 5 bulan lalu.

“Sudah 5-6 bulan yang lalu, sudah lama pengajuan kawasan ini untuk merelokasi pedagang di Pasar Barito,” jelas dia.

Namun, Nio mengungkapkan, pemilik dan penyewa kios dari Pasar Barito belum ada yang datang sejak kemarin.

“Dari kemarin belum ada yang datang karena di sana (Pasar Barito) masih pembongkaran. Tapi, mungkin hari ini sudah mulai datang karena di Barito sudah dibongkar tempatnya,” jelas Nio.

Menurut Nio, beberapa pedagang di Pasar Barito enggan untuk pindah ke Sentra Fauna karena kejauhan dengan lokasi tempat tinggalnya.

Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan (Jaksel), Irawati H.A., juga menambahkan, pelaku UMKM yang direlokasi dari Pasar Barito ke Sentra Fauna belum ada yang terlihat.

“Saat ini, kita lihat juga belum ada (pemilik UMKM dari Pasar Barito) yang datang,” ujar Irawati.

Padahal, Irawati berkata, sudah ada pelaku UMKM yang mendaftar sebagai penyewa kios ini.

“Katanya dari Sudin UMKM, ada satu-dua orang yang sudah daftar ke sini (Sentra Fauna),” ucap Irawati.

Sentra Fauna Lenteng Agung dipastikan telah rampung. Selain di lengkapi dengan klinik hewan, lokasi relokasi eks pedagang hewan di Pasar Barito tersebut, juga akan mengratiskan biaya sewa selama enam bulan pertama. 

“Sekarang ini 125 kios yang di Lenteng Agung semuanya sudah selesai. Semuanya bisa dipakai, termasuk air, kemudian kami akan membuat klinik satwa di tempat itu kalau memang nanti mayoritas adalah pedagang satwa,” ujar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Senin (27/10) seperti dilansir dari Antara

Ia menyebutkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberikan enam bulan biaya sewa gratis untuk 125 kios kepada para pedagang, karena ia menyadari bulan-bulan pertama akan sangat berat bagi pedagang yang baru saja pindah.