periskop.id - Bank Indonesia (BI) menyatakan telah menyepakati skema burden sharing atau pembagian beban dengan pemerintah. Melalui kebijakan ini, BI akan menaikkan bunga yang dibayarkan atas simpanan pemerintah untuk membantu pendanaan program-program strategis, seperti perumahan terjangkau dan pembentukan koperasi desa.
Juru bicara BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa skema ini bertujuan meringankan biaya pemerintah dalam menghimpun dana melalui pasar obligasi.
"Untuk mengurangi beban bunga pada program ekonomi… BI telah sepakat berbagi beban dengan pemerintah,” ujar Ramdan, dikutip dari Reuters, Kamis (4/9).
Ramdan menambahkan bahwa kenaikan bunga yang dibayarkan BI akan selaras dengan program moneter yang bertujuan menjaga stabilitas ekonomi. Di saat yang sama, langkah ini juga akan memberikan ruang fiskal bagi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan dan mengurangi beban masyarakat.
Beban yang ditanggung BI dihitung berdasarkan biaya dana atas obligasi yang diterbitkan untuk program perumahan dan desa, setelah dikurangi bunga yang diperoleh pemerintah dari simpanannya.
BI Tetap Independen
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menegaskan bahwa kesepakatan ini tidak akan mengganggu independensi BI. Ia menjelaskan, untuk program koperasi desa, pemerintah akan memindahkan sebagian dananya dari rekening simpanan di BI ke bank-bank BUMN dengan bunga 2%. Dana ini kemudian dapat dipinjamkan ke koperasi dengan bunga maksimal 6%.
Selain skema ini, Ramdan juga menyebutkan bahwa BI telah membeli obligasi pemerintah senilai Rp200 triliun (sekitar US$12,3 miliar) di pasar sekunder. Pembelian ini, termasuk Rp150 triliun melalui skema debt switch, merupakan bentuk dukungan tambahan yang terpisah dari perjanjian burden sharing.
Menurut Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas, Rangga Cipta, kesepakatan ini diperkirakan tidak akan berdampak besar pada likuiditas pasar karena BI tidak membeli obligasi pemerintah secara langsung. Namun, penempatan dana pemerintah di bank-bank BUMN dinilai bisa memberikan efek positif pada jumlah uang beredar.
Rangga juga memperkirakan BI akan melanjutkan pemangkasan suku bunga acuan sekitar 50 basis poin hingga akhir 2025.
Tinggalkan Komentar
Komentar