periskop.id - Eko Purnomo, pria yang dilaporkan hilang pasca-kerusuhan akhir Agustus dan telah ditemukan, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada ibunya. 

Ia menjelaskan bahwa kepergiannya ke Kalimantan Tengah adalah murni untuk mencari pekerjaan dan hidup mandiri, bukan karena terlibat dalam aksi unjuk rasa.

"Pertama, saya mohon maaf ke ibu saya karena sudah membuatnya khawatir, saya pergi tanpa memberi kabar," kata Eko dalam konferensi pers yang digelar di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/9).

Eko menegaskan bahwa ia pergi bekerja untuk mencari nafkah dan tidak ikut dalam demonstrasi yang terjadi pada akhir Agustus lalu. 

Ia mengaku tidak sempat berpamitan kepada ibunya sebelum berangkat karena ponsel miliknya dalam kondisi mati.

Penemuan Eko sendiri merupakan hasil kerja Tim Khusus Gabungan Polda Metro Jaya yang menindaklanjuti laporan orang hilang yang diunggah oleh KontraS di media sosial.

Kronologi Penemuan oleh Polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan kronologi penemuan Eko Purnomo dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:

  • Keterangan Keluarga: Tim mendatangi kediaman orang tua Eko dan mendapatkan petunjuk awal berupa pesan WhatsApp bahwa Eko pergi bekerja di Kalimantan.
  • Pelacakan dan Koordinasi: Berbekal informasi tersebut, tim melakukan analisis dan berkoordinasi dengan aparat kepolisian di Polsek Kuala Jelai dan Polres Sukamara, Kalimantan Tengah.
  • Penemuan: Pada Rabu (17/9), tim gabungan berhasil menemukan Eko saat sedang bekerja sebagai nelayan di Kuala Jelai, Sukamara.

Setelah ditemukan, polisi memfasilitasi pertemuan Eko dengan keluarganya. Laporan orang hilang yang dibuat oleh ibunda Eko di Polsek Johar Baru pun secara resmi telah dicabut.