periskop.id - Reuni Akbar 212 akan kembali digelar di Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/12). Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan utama menguatkan persatuan umat Islam, yang menjadi dasar semangat Aksi Bela Islam 212 pada 2016.

"Spirit 212 yang dibangun sejak sembilan tahun lalu adalah untuk menguatkan Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah, dan Ukhuwah Insaniyah. Spirit itu yang membangkitkan semangat kita dalam persatuan, maka tahun ini kita tetap mengadakan Reuni Akbar 212,” kata Ketua Steering Committee (SC) Ahmad Shobri Lubis dalam keterangannya di Jakarta, Senin (24/11).

Reuni Akbar 212 tahun ini secara spesifik mengusung tema besar "Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Penjahat dan Merdekakan Palestina dari Penjajah".

Terdapat sedikit perubahan dalam rangkaian kegiatan Reuni Akbar 212 dibandingkan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya.

Rangkaian acara tidak lagi diawali dengan qiyamullail (shalat malam) hingga shalat Subuh berjamaah, melainkan akan dimulai sejak waktu shalat Magrib berjamaah.

Setelah shalat Magrib, kegiatan akan dilanjutkan dengan dzikir, doa bersama, dan penyampaian tausiyah dari para ulama.

Panitia penyelenggara telah mengirimkan undangan terbuka kepada sejumlah tokoh penting negara dan umat.

Presiden Prabowo Subianto beserta sejumlah menteri dan pejabat publik terkait dijadwalkan hadir dalam acara tersebut.

Selain pejabat negara, Panitia turut mengundang Habib Rizieq Shihab.

"Kami sudah mengundang seluruh elemen masyarakat, ormas-ormas Islam, termasuk Presiden Prabowo Subianto beserta menteri dan pejabat publik terkait," ujar Shobri.

Ia berharap momentum Reuni Akbar 212 dapat menjadi wadah kebersamaan antara pemerintah (umaro) dan ulama serta komunitas umat Islam.

Shobri berharap pertemuan ini dapat menghasilkan keberkahan dan keamanan bagi bangsa.

“Insya Allah, kita akan sama-sama berkumpul antara umaro dan ulama serta umat Islam untuk meminta kepada Allah SWT hidayah, keamanan, dan keberkahan bagi Indonesia agar tercapai tujuan bernegara sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa,” tuturnya.

Panitia juga menyerukan partisipasi umat Islam dari berbagai daerah untuk hadir. Mengingat kegiatan digelar pada musim hujan, peserta diimbau membawa perlengkapan pelindung, seperti sajadah, payung, atau jas hujan.