periskop.id - Tesla kembali menghadapi sorotan publik setelah mengumumkan penarikan (recall) terhadap 6.197 unit Cybertruck edisi terbatas Foundation Series. Penarikan ini dilakukan karena ditemukannya masalah pada lampu tambahan (off-road LED lightbar) yang terpasang di atas kaca depan kendaraan.

Model Cybertruck yang terkena recall merupakan gelombang pertama yang dikirim ke konsumen sejak akhir 2023. Kendaraan futuristik ini sebelumnya menjadi pusat perhatian karena desainnya yang unik dan klaim ketangguhan material baja tahan karat. Namun, masalah teknis kembali muncul di tahap awal distribusi.

Melansir Antara, Selasa (4/11) lampu tambahan tersebut dipasang menggunakan perekat. Sejak Februari 2025, Tesla menerima 619 klaim garansi dan satu laporan lapangan terkait lepasnya lampu akibat perekat yang tidak berfungsi optimal. Kondisi ini menimbulkan risiko keselamatan, terutama saat kendaraan digunakan di medan berat.

Tesla menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kecelakaan, cedera, atau korban jiwa akibat insiden ini. Perusahaan menduga persoalan muncul karena teknisi servis tidak mengikuti prosedur pemasangan sesuai standar yang ditetapkan.

Sebagai langkah perbaikan, Tesla akan memeriksa seluruh unit terdampak. Jika ditemukan masalah, lampu akan diganti dengan unit baru yang dipasang menggunakan perekat tambahan serta pengait mekanis. “Langkah ini dilakukan guna memastikan kualitas dan keamanan komponen sesuai standar yang semestinya diterapkan sejak awal,” jelas Tesla dalam keterangannya.

Apabila tidak ditemukan kerusakan, teknisi akan menambahkan dudukan baru yang terhubung langsung ke bodi kendaraan dengan sistem penguncian mekanis, serta menggunakan pita perekat bila diperlukan. Pendekatan ini diharapkan mampu mencegah masalah serupa di masa depan.

Kasus recall Cybertruck bukanlah yang pertama. Sebelumnya, Tesla juga menarik ribuan unit karena masalah pada pedal akselerator dan kamera. Menurut data National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), Tesla telah melakukan lebih dari 20 kali recall sejak 2022, sebagian besar terkait perangkat lunak dan komponen mekanis.

Fenomena ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi produsen kendaraan listrik. Di satu sisi, Tesla menjadi pionir dalam inovasi otomotif, namun di sisi lain, kompleksitas teknologi baru sering kali memunculkan masalah teknis yang tidak terduga. 

Analis industri menilai, recall berulang dapat memengaruhi kepercayaan konsumen, meskipun Tesla tetap menjadi pemimpin pasar EV global dengan penjualan lebih dari 1,8 juta unit pada 2023.

Ke depan, Tesla dituntut untuk memperketat kontrol kualitas agar reputasi Cybertruck tidak semakin tergerus. Dengan persaingan ketat dari produsen lain seperti Rivian, Ford, dan BYD, setiap kesalahan teknis bisa menjadi celah bagi kompetitor untuk merebut pasar.