periskop.id - Pemerintah Indonesia resmi membentuk Dewan Perguruan Tinggi (DPT) sebagai langkah strategis untuk memperkuat sistem pendidikan tinggi nasional dan memastikan dampaknya terasa langsung oleh masyarakat. 

Dewan ini diluncurkan pada hari Rabu melalui serangkaian keputusan menteri, dengan mandat utama untuk mendorong transformasi di bidang pendidikan tinggi, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi, Fauzan, menyebut DPT sebagai “platform strategis dan partisipatif” yang dirancang agar masyarakat dapat terlibat secara aktif dan berkelanjutan dalam merumuskan arah kebijakan pendidikan tinggi nasional. 

Menurutnya, partisipasi publik adalah kunci agar perguruan tinggi tidak hanya menjadi menara gading, tetapi juga motor perubahan sosial.

Inisiatif ini mendorong perguruan tinggi untuk melampaui fungsi tradisionalnya dalam pendidikan dan riset. Fokusnya kini diarahkan pada kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat. 

“Kami ingin kampus menjadi pusat solusi, bukan sekadar tempat produksi ijazah,” ujar Fauzan dikutip dari Antara, Jumat (22/8).

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Khairul Munadi, menegaskan bahwa DPT akan menjadi mitra strategis kementerian dalam merancang dan mengawal kebijakan pendidikan tinggi. 

Ia menyebut bahwa dewan ini melibatkan sejumlah pakar pendidikan, termasuk mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, untuk memastikan kualitas, akses, relevansi, dan dampak sosial dari pendidikan tinggi terus meningkat.

Munadi menjelaskan bahwa pendekatan baru ini merupakan pergeseran paradigma dari fungsi akademik konvensional menuju peran yang lebih transformatif. 

“Dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi, lulusan perguruan tinggi harus menjadi agen perubahan yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial-ekologis, dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” tuturnya.

DPT diharapkan menjadi ruang kolaboratif antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam merumuskan arah baru pendidikan tinggi Indonesia. Dengan pendekatan yang lebih terbuka dan berdampak, pemerintah ingin memastikan bahwa kampus-kampus di Indonesia tidak hanya mencetak sarjana yang kesulitan mencari kerja.