periskop.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan koreksi pada perdagangan hari ini, Rabu 12 November 2025. Pada perdagangan sebelumnya, IHSG terkoreksi 0,29% ke posisi 8.366,52.
Koreksi indeks antara lain didorong oleh profit taking karena kondisi IHSG yang overbought. Saham sektor keuangan mengalami pelemahan terbesar, sedangkan saham sektor energi membukukan penguatan terbesar.
Secara teknikal, indikator Stochastic RSI membentuk Death Cross di area overbought. Volume jual meningkat dan didukung oleh garis A/D yang menunjukkan terjadi distribusi.
“Sehingga diperkirakan IHSG masih berpotensi mengalami koreksi, menguji level 8.300,” ulas Tim Riset Phintraco Sekuritas, Rabu (12/11). Beberapa saham pilihan Phintraco Sekuritas untuk perdagangan hari ini, antara lain ERAA, GZCO, PGAS, ISAT dan INDY.
Penjualan ritel domestik tumbuh 3.7% YoY di September, meningkat dari 3.5% YoY di Agustus 2025 (11/11). Kenaikan ini merupakan pertumbuhan positif yang terjadi selama enam bulan berturut-turut. Sementara itu penjualan mobil domestik turun 4.4% YoY menjadi 74,019 unit di Oktober 2025 dari penurunan 15.1% YoY di September 2025.
“Meskipun ini merupakan penurunan selama enam bulan berturut-turut, namun laju penurunannya mulai melambat, serta volume penjualannya merupakan level teringgi sejak Desember 2024,” tulis riset tersebut.
Selama periode Januari-Oktober 2025, penjualan mobil turun 10.6% YoY menjadi 635,844 unit. Dari Jerman (12/11) akan dirilis data Wholesale Prices bulan Oktober 2025 yang diperkirakan sebesar 0.3% MoM dan 1.1% YoY dari 0.2% MoM dan 1.2% YoY di bulan September 2025. Di sisi lain, AS dan Swiss hampir mencapai kesepakatan untuk menurunkan tarif impor sebesar 39% atas produk Swiss yang masuk AS.
Sementara IHSG terkoreksi, Indeks di Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Selasa (11/11). Sentimen positif masih berasal dari ekspektasi akan berakhirnya government shutdown. Sedangkan Nasdaq Composite ditutup melemah akibat berita Softbank menjual seluruh kepemilikan sahamnya di Nvidia karena valuasi yang relatif sudah mahal.
Adapun indeks Dow Jones ditutup menguat pada level tertinggi baru. Saham AI telah berada di bawah tekanan bulan ini di tengah meningkatnya kekhawatiran valuasi.
Menambah sentimen pesimis yang terlihat di Nasdaq pada Selasa (11/11), sebuah laporan baru dari ADP mengungkapkan bahwa selama empat minggu yang berakhir pada 25 Oktober, penciptaan lapangan kerja di sektor swasta turun lebih dari 11.000 rata-rata per minggu. Data ini bertolak belakang dengan kenaikan di bulan Oktober yang dilaporkan perusahaan tersebut minggu lalu dan menandakan adanya pelemahan di pasar tenaga kerja.
Pasar obligasi AS tutup pada hari Selasa (11/11) karena hari libur Veteran. Harga emas spot menguat 0.1% ke level USD4,118/troy oz (11/11). Harga emas mencapai level tertinggi hampir tiga minggu pada didorong oleh ekspektasi bahwa potensi berakhirnya penutupan pemerintah AS dan dimulainya kembali data ekonomi dapat menjadi landasan bagi the Fed untuk memangkas suku bunga bulan depan. Sementara Rupiah di pasar spot melemah di level Rp16,694 per USD.
Tinggalkan Komentar
Komentar