periskop.id - Rotasi bumi yang melambat secara bertahap ternyata memiliki dampak signifikan terhadap sejarah planet. Mengutip Science Alert, Selasa (2/9), studi pada tahun 2021 yang terbit di Nature Geoscience menemukan bahwa hari yang semakin panjang secara langsung berkaitan dengan peningkatan oksigen di atmosfer bumi, sebuah peristiwa penting yang memungkinkan kehidupan seperti yang kita kenal sekarang muncul.
Sejak terbentuk 4,5 miliar tahun lalu, tarikan gravitasi bulan menyebabkan rotasi bumi melambat. Bukti fosil menunjukkan bahwa 1,4 miliar tahun lalu, satu hari hanya berlangsung 18 jam, dan kini bertambah sekitar 1,8 milidetik per abad.
Peran Sianobakteri dan Peristiwa Oksidasi Besar
Peningkatan oksigenasi di atmosfer bumi dikenal sebagai Great Oxidation Event (Peristiwa Oksidasi Besar) yang terjadi sekitar 2,4 miliar tahun lalu. Peristiwa ini terjadi berkat berkembangnya alga biru-hijau, atau sianobakteri, yang menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan fotosintesis.
"Pertanyaan besar dalam ilmu kebumian adalah bagaimana atmosfer bumi mendapatkan oksigennya, dan faktor apa yang mengendalikan kapan proses oksigenasi itu terjadi. Penelitian kami menunjukkan bahwa kecepatan rotasi bumi—dengan kata lain, panjang hari—mungkin memiliki pengaruh penting terhadap pola dan waktu terjadinya oksigenasi bumi." jelas ahli mikrobiologi Gregory Dick dari University of Michigan, selaku salah satu peneliti yang terlibat.
Para ilmuwan meneliti lapisan mikroba di Middle Island Sinkhole, Danau Huron, yang dianggap mirip dengan sianobakteri purba. Mereka menemukan bahwa siang hari yang lebih panjang memberikan jeda waktu yang lebih lama bagi sianobakteri untuk berfotosintesis dan memproduksi oksigen, tanpa terganggu oleh mikroba lain.
Fisika Molekuler dan Mekanika Planet
"Secara naluriah, kita mungkin menganggap dua hari yang masing-masing berdurasi 12 jam seharusnya sama dengan satu hari berdurasi 24 jam. Tapi pelepasan oksigen dari lapisan bakteri tidak sama, karena dibatasi oleh kecepatan difusi molekul," kata ilmuwan kelautan dan peneliti pada studi, Arjun Chennu.
Hasil penelitian ini, yang memadukan fisika molekuler dengan mekanika planet, menunjukkan bahwa pertambahan panjang hari tidak hanya memicu Peristiwa Oksidasi Besar, tetapi juga oksigenasi atmosfer kedua (Neoproterozoic Oxygenation Event) sekitar 550 hingga 800 juta tahun lalu.
Dengan kata lain, rotasi molekul dalam lapisan mikroba terhubung langsung dengan rotasi bumi dan bulan, yang secara fundamental membentuk atmosfer bumi.
Tinggalkan Komentar
Komentar