periskop.id - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan menekankan pentingnya permainan tradisional sebagai bagian dari kehidupan keluarga Indonesia.
Menurutnya, permainan rakyat tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga menjadi sarana membangun kreativitas anak sekaligus mempererat hubungan antaranggota keluarga.
“Permainan tradisional ini selain (bermanfaat) untuk melestarikan budaya, juga bisa membuat anggota keluarga berkumpul bersama sambil bermain. Melalui permainan, keluarga dapat saling berinteraksi, mengobrol, dan meluangkan waktu berkualitas bersama,” ujar Veronica dilansir dari Antara, Jumat (3/10).
Dalam ajang kerajinan terbesar di Asia Tenggara itu, KemenPPPA membuka stand khusus yang menampilkan berbagai aktivitas edukatif. Stand tersebut digelar bersama Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) dengan tujuan mengenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak dan keluarga.
Veronica mengajak para pengunjung, khususnya ibu dan anak, untuk singgah dan mencoba langsung permainan yang disediakan. Ia menilai pengalaman bermain bersama dapat menjadi cara sederhana namun efektif untuk memperkuat ikatan keluarga.
Pihak KemenPPPA berharap inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam mengembalikan permainan tradisional ke dalam keseharian masyarakat. Lebih dari sekadar hiburan, kegiatan ini juga dipandang sebagai bentuk pemenuhan hak anak atas waktu luang yang sehat dan bermanfaat.
“Di stand KemenPPPA di INACRAFT, kita punya banyak permainan tradisional yang bisa dimainkan. Ada engklek, congklak, enggrang, gangsing, gundu, dan berbagai permainan tradisional lainnya. Ini semua baik untuk diperkenalkan pada anak,” kata Veronica.
Pameran INACRAFT 2025 sendiri berlangsung pada 1–5 Oktober di Jakarta Convention Center (JCC), menghadirkan ribuan produk kerajinan sekaligus ruang interaksi budaya, termasuk upaya melestarikan permainan rakyat yang mulai jarang ditemui di era digital.
Tinggalkan Komentar
Komentar