periskop.id - Sebuah penelitian terbaru di Inggris menemukan bahwa perempuan kemungkinan membutuhkan durasi tidur lebih lama dibandingkan laki-laki. Studi yang dilakukan oleh Sleep Research Center Universitas Loughborough menyoroti bahwa perbedaan kebutuhan tidur ini berkaitan dengan cara kerja otak.
Menurut penelitian tersebut, perempuan cenderung melakukan multitasking lebih sering, yang menyebabkan otak mereka bekerja lebih keras dan menggunakan lebih banyak area. Aktivitas mental yang intens ini menguras energi emosional dan mental, sehingga membutuhkan waktu tidur ekstra untuk pemulihan.
"Otak perempuan memiliki cara kerja yang berbeda dibandingkan laki-laki. Mereka lebih sering melakukan banyak hal sekaligus (multitasking) dan menggunakan lebih banyak bagian otaknya. Akibatnya, mereka perlu tidur lebih lama," kata Direktur Sleep Research Center Universitas Loughborough, Jim Horne kepada New York Post, Sabtu, 12 Maret 2016.
Horne menambahkan bahwa kurang tidur bisa mengganggu higher executive function, bagian otak yang mengatur pengambilan keputusan, kecerdasan, perilaku, dan emosi. Ia menyebutkan bahwa pada perempuan, kurang tidur dapat memicu gejala seperti mudah marah, depresi, dan stres, sedangkan pada laki-laki, gejala tersebut cenderung tidak terlalu parah.
Meskipun membutuhkan waktu tidur tambahan, penelitian ini menyebutkan bahwa perempuan hanya memerlukan sekitar 20 menit ekstra setiap hari. Waktu istirahat tambahan ini dinilai cukup untuk membantu mereka merasa lebih segar, meningkatkan fungsi otak, dan memperbaiki suasana hati. Studi ini menekankan bahwa tidur yang cukup sangat penting agar perempuan dapat berfungsi secara optimal.
Tinggalkan Komentar
Komentar