periskop.id - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mencari skema terbaik, termasuk kemungkinan meminta kelonggaran waktu pembayaran, untuk menyelesaikan sisa utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh). 

Pembahasan mengenai keuangan Whoosh ini juga menjadi agenda dalam rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto beberapa hari lalu.

"Kemarin di dalam ratas, itu [keuangan Whoosh] bagian dari salah satu yang dibicarakan," ujar Prasetyo Hadi, di Jakarta Pusat, Kamis (30/10).

Prasetyo menambahkan, Presiden Prabowo telah menugaskan beberapa pejabat Kabinet Merah Putih untuk menghitung detil sisa utang Whoosh.

"Pemerintah sedang mencari skema yang terbaik, termasuk perhitungan-perhitungan angkanya, termasuk kemungkinan-kemungkinan untuk kita bisa meminta kelonggaran dari sisi waktu pembayaran," lanjut dia.

Pejabat yang ditugaskan untuk menghitung dan mencari cara memperpanjang durasi pembayaran utang sisa Whoosh itu termasuk Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, serta Kepala Badan Pengelola Investasi PT Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani.

"Menghitung lagi detilnya, kemudian opsi-opsi untuk meminta, misalnya, perpanjangan masa pinjaman, itu bagian nanti dari skenario-skenario skema yang terbaik," tuturnya.

Di sisi lain, Prasetyo menyampaikan bahwa selain urusan Whoosh, pemerintah pusat juga berencana memperbaiki skema transportasi publik secara menyeluruh di Indonesia.

"Kewajiban kita semua, kewajiban pemerintah adalah untuk menyediakan transportasi publik, tidak hanya Whoosh, mulai dari transportasi kereta api yang non-kereta api cepat, kemudian transportasi bus, transportasi kapal, semuanya sedang coba kita perbaiki," lanjut Prasetyo.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto telah mengonfirmasi bahwa akan ada rapat khusus terkait utang Whoosh. Hal ini ia sampaikan usai rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (29/10).

"Ada pembahasan khusus," kata Airlangga, membenarkan akan adanya tindak lanjut detail mengenai utang proyek tersebut.