periskop.id - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero menyusun strategi operasional dan pengamanan berlapis guna menghadapi lonjakan penumpang pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Persiapan ini mencakup penambahan 54 perjalanan harian hingga pengerahan ribuan personel tambahan demi menjamin keselamatan perjalanan.
“Pertama, ongoing ramp check dengan Kementerian Perhubungan, DJKA, di seluruh wilayah kerja KAI meliputi inspeksi kelengkapan standar pelayanan minimum baik sarana, stasiun, maupun jalan relnya,” ujar Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin saat jumpa pers di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (25/11).
Bobby menjelaskan langkah antisipasi lonjakan penumpang dilakukan melalui penambahan frekuensi perjalanan. KAI mengoperasikan tambahan 54 perjalanan kereta antarkota setiap harinya selama periode libur akhir tahun.
Penambahan perjalanan ini berdampak langsung pada kapasitas angkut. Frekuensi kereta tercatat meningkat 8,6%, sedangkan ketersediaan tempat duduk bagi penumpang bertambah 8,9%.
Guna menjamin kelancaran operasional, KAI menerjunkan kekuatan personel tambahan secara masif. Sebanyak 2.483 petugas baru disiagakan khusus untuk periode Nataru, di luar jumlah pegawai eksisting.
Rincian personel tambahan tersebut mencakup berbagai lini vital. Terdiri dari 334 petugas Pemeriksa Jalur (PPJ), 659 penjaga perlintasan, 196 pengamanan khusus, serta 660 petugas layanan stasiun.
Aspek keselamatan infrastruktur menjadi fokus utama perbaikan. KAI telah mengganti rel sepanjang 85.000 meter dari tipe R42 ke R54 untuk meningkatkan stabilitas lintasan menghadapi cuaca ekstrem.
Peremajaan infrastruktur juga menyasar komponen pendukung lainnya. Perusahaan memperbarui 150 wesel (jalur persimpangan) dan memasang 12.000 bantalan rel sintetik di jembatan baja untuk menggantikan bantalan kayu.
Siaga Bencana dan Ketersediaan Tiket
KAI menempatkan alat material untuk siaga (AMUS) di titik-titik rawan bencana. Kesiapan ini didukung 19 lokomotif cadangan, 17 kereta pembangkit, dan 3 unit crane untuk evakuasi cepat jika terjadi insiden.
Pemeriksaan keselamatan akan terus berlanjut. KAI menjadwalkan joint inspection bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada 2–4 Desember menggunakan kereta inspeksi khusus di Pulau Jawa.
Terkait penjualan tiket, Bobby menyebut realisasi penjualan tiket Nataru baru menyentuh angka 20% dari total 2,9 juta kursi yang disediakan.
Ia meminta masyarakat segera memesan tiket untuk mengamankan kursi dan menghindari lonjakan harga atau kehabisan tiket di tanggal favorit.
“Tipsnya adalah beli tiket sekarang, jangan mepet-mepet. Kalau mepet-mepet nanti rebutan,” pungkas Bobby.
Tinggalkan Komentar
Komentar