periskop.id - Tiongkok pada 3 September 2025 baru saja memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II dengan sebuah parade militer raksasa di Lapangan Tiananmen, Beijing. 

Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Victory Day China atau V-Day China, yang merujuk pada kemenangan Tiongkok melawan Jepang pada 1945.

Lalu, apa sebenarnya V-Day China itu? Mengapa perayaannya begitu penting bagi Beijing dan penuh makna bagi dunia internasional?

Apa Sebenarnya V-Day China?

V-Day China adalah hari peringatan nasional untuk menandai kemenangan Tiongkok dalam perang melawan Jepang yang berakhir pada tahun 1945. 

Secara resmi, hari ini disebut "Hari Kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia."

Seperti dilaporkan oleh Associated Press, tanggal 3 September ditetapkan sebagai hari kemenangan nasional. Ini berbeda dengan perayaan kemenangan di Eropa (V-E Day pada 8 Mei) atau hari penyerahan resmi Jepang kepada Sekutu di atas kapal USS Missouri (V-J Day pada 2 September). 

Tanggal 3 September dipilih karena pada hari itulah Tiongkok mulai merayakan kemenangan nasionalnya setelah 14 tahun perjuangan yang brutal dan memakan jutaan korban jiwa.

Perang ini, yang dimulai jauh sebelum Perang Dunia II meletus di Eropa, merupakan luka sejarah yang sangat dalam bagi bangsa Tiongkok. 

Oleh karena itu, V-Day adalah momen fundamental untuk mengenang pengorbanan dan menegaskan kedaulatan bangsa.

Sejarah Parade Militer: Dari Tradisi ke Panggung Global

Berbeda dengan beberapa negara yang menggelar parade militer tahunan, parade V-Day di China adalah acara yang langka dan hanya digelar pada momen-momen istimewa, seperti peringatan dekade.

Parade termegah yang menjadi preseden modern adalah perayaan ke-70 pada tahun 2015. Media internasional seperti The Guardian dan BBC News meliput secara ekstensif bagaimana parade tersebut menjadi ajang unjuk kekuatan militer modern China untuk pertama kalinya dalam skala sebesar itu. 

Saat itu, lebih dari 12.000 tentara berbaris, dan sekitar 84% persenjataan yang dipamerkan belum pernah dilihat oleh publik.

Acara tersebut juga menjadi panggung diplomatik. Puluhan pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, diundang dan hadir, menegaskan posisi China sebagai kekuatan besar di panggung global. 

Perayaan ke-80 pada tahun 2025 diperkirakan akan mengikuti dan bahkan melampaui skala kemegahan tersebut.

Makna Ganda di Balik Kemegahan Parade

Untuk memahami V-Day, kita harus melihat dua sisi medalinya: sebagai peringatan sejarah dan sebagai proyeksi kekuatan masa depan.

Peringatan Sejarah dan Patriotisme

Di tingkat domestik, V-Day adalah alat yang sangat kuat untuk membangkitkan patriotisme. 

Pemerintah Tiongkok menggunakan narasi kemenangan dalam perang untuk menyatukan bangsa, mengingatkan generasi muda akan penderitaan para pendahulu, dan melegitimasi peran Partai Komunis dalam menyelamatkan negara. Ini adalah momen refleksi dan penghormatan atas pengorbanan kolosal.

Proyeksi Kekuatan (Power Projection)

Di tingkat internasional, maknanya jauh lebih tegas. Seperti dianalisis oleh Reuters, parade V-Day adalah pesan strategis yang ditujukan kepada dunia, terutama Amerika Serikat dan negara-negara tetangga di Asia. 

Dengan memamerkan alutsista canggih, mulai dari rudal balistik antarbenua (ICBM) hingga jet tempur siluman dan drone, Beijing secara gamblang mendemonstrasikan hasil modernisasi militernya. Pesannya jelas, China bukan lagi kekuatan regional, melainkan kekuatan militer global yang patut diperhitungkan.

Peringatan ke-80 Tahun (2025): Apa yang Diharapkan?

Berdasarkan preseden tahun 2015, perayaan V-Day ke-80 pada 2025 diperkirakan akan menjadi acara yang lebih besar dan canggih:

  • Teknologi Militer Terkini: Dunia akan mengantisipasi debut persenjataan yang lebih maju, seperti rudal hipersonik, sistem siber, dan teknologi militer berbasis kecerdasan buatan (AI).
  • Panggung Diplomasi Global: Daftar tamu pemimpin dunia yang hadir akan menjadi barometer aliansi dan pengaruh geopolitik Tiongkok saat ini.
  • Pidato Kunci Pemimpin: Pidato yang disampaikan oleh Presiden Xi Jinping akan dianalisis kata per kata oleh para pengamat internasional untuk memahami arah kebijakan luar negeri dan visi Tiongkok untuk masa depan.

V-Day China lebih dari sekadar baris-berbaris tentara dan pameran tank. Ini adalah sebuah narasi kompleks yang merangkai ingatan pahit masa lalu, kebanggaan nasional masa kini, dan ambisi besar untuk masa depan. 

Bagi rakyat Tiongkok, ini adalah hari untuk mengenang. 

Bagi dunia, ini adalah jendela untuk melihat bagaimana raksasa Asia ini memandang perannya di panggung global.