Periskop.id - Platform ulasan buku global, Goodreads, telah merilis daftar buku Indonesia paling populer yang didefinisikan sebagai karya yang ditulis oleh orang Indonesia, dalam bahasa Indonesia, dan secara substansial membahas Indonesia. Daftar yang diukur berdasarkan skor penilaian ini menunjukkan dominasi karya-karya bertema perjuangan, persahabatan, dan perlawanan terhadap ketidakadilan.
Skor total sebuah buku didasarkan pada akumulasi beberapa faktor, termasuk jumlah orang yang memilihnya dan seberapa tinggi pemilih tersebut memberi peringkat buku tersebut.
Daftar ini didominasi oleh novel kontemporer inspiratif dan sastra klasik yang kritis terhadap sejarah. Berikut adalah rincian sinopsis dari sepuluh buku terpopuler tersebut:
1. Laskar Pelangi (Skor 47.492)
Karya Andrea Hirata ini menceritakan kisah persahabatan dan perjuangan sepuluh anak dari keluarga sederhana di Desa Gantung, Belitung, yang bersekolah di SD Muhammadiyah yang hampir tutup. Dibimbing oleh Pak Harfan dan Bu Muslimah, mereka yang menamai diri "Laskar Pelangi", berjuang keras demi pendidikan meskipun menghadapi berbagai keterbatasan ekonomi dengan harapan pendidikan dapat mengubah hidup mereka.
2. Bumi Manusia (Skor 43.366)
Novel karya Pramoedya Ananta Toer ini bercerita tentang kehidupan Minke, seorang pemuda pribumi Jawa yang berpendidikan Barat pada masa kolonial Belanda di awal abad ke-20. Novel ini berfokus pada perjuangan Minke melawan diskriminasi rasial dan penindasan kolonial yang dipicu oleh kisah cintanya yang rumit dengan Annelies, seorang gadis berdarah campuran Jawa-Belanda. Kisah ini juga menyoroti peran penting pendidikan, semangat perlawanan, dan kebangkitan nasionalisme.
3. 5 cm (Skor 27.582)
Novel karya Donny Dhirgantoro ini menceritakan kisah persahabatan lima pemuda—Genta, Arial, Zafran, Ian, dan Riani—yang telah terjalin selama tujuh tahun. Mereka memutuskan untuk tidak berkomunikasi selama tiga bulan untuk menemukan diri masing-masing, lalu merencanakan pendakian ke puncak Gunung Mahameru setelahnya untuk menguji persahabatan mereka dan memperjuangkan mimpi. Perjalanan pendakian ini penuh rintangan, tetapi menjadi ajang mereka untuk saling menguatkan, menemukan makna hidup, dan arti sejati dari mimpi serta keyakinan.
4. Ronggeng Dukuh Paruk (Skor 22.418)
Novel karya Ahmad Tohari ini bercerita tentang Srintil, gadis muda berbakat yang dipilih menjadi ronggeng di desanya. Ia harus menjalani ritual adat, termasuk upacara Bukak Klambu yang membuatnya harus kehilangan keperawanan dengan sembarang lelaki yang menjadi konflik utama antara dirinya dan Rasus, kekasih masa kecilnya. Cerita ini juga menggambarkan bagaimana malapetaka politik tahun 1965 merenggut kebahagiaan dan menghancurkan Dukuh Paruk, menyebabkan Srintil menjadi tahanan politik dan mengalami penderitaan hebat.
5. Negeri 5 Menara (Skor 20.358)
Novel karya Ahmad Fuadi ini menceritakan kisah Alif, seorang pemuda Minang yang harus mengubur mimpinya masuk SMA favorit dan malah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Madani. Di sana, ia bertemu lima sahabat dari latar belakang berbeda yang bersama-sama berjuang dan mengejar cita-cita mereka sambil menimba ilmu agama dan umum di pesantren. Kisah ini menekankan pentingnya persahabatan, kerja keras, dan keyakinan pada semboyan "Man Jadda Wajada" (siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil).
6. Sang Pemimpi (Skor 20.257)
Novel karya Andrea Hirata ini bercerita tentang perjuangan tiga sahabat dari Belitung, yaitu Ikal, Arai, dan Jimbron untuk meraih mimpi bersekolah hingga ke Prancis. Meskipun berasal dari keluarga miskin dan menghadapi banyak kesulitan, mereka bekerja keras sambil sekolah untuk mewujudkan mimpi tersebut. Novel ini menyoroti persahabatan mereka yang erat dan kegigihan dalam meraih cita-cita, mengajarkan pentingnya harapan dan kerja keras.
7. Perahu Kertas (Skor 16.381)
Novel karya Dee Lestari ini menceritakan kisah cinta dua sahabat, Kugy dan Keenan, yang sama-sama mengejar mimpi mereka: Kugy menjadi penulis dongeng dan Keenan menjadi pelukis. Perjalanan mereka dipenuhi berbagai rintangan, seperti konflik pribadi, tekanan dari orang tua, dan kesalahpahaman hubungan dengan orang lain, hingga akhirnya mereka bersatu.
8. Aku Ini Binatang Jalang (Skor 14.658)
Buku ini adalah kumpulan puisi terlengkap Chairil Anwar yang mencakup sajak-sajak terbaiknya dari tahun 1942—1949, termasuk puisi ikonik "Aku," serta surat-surat pribadinya kepada H.B. Jassin. Buku ini menyajikan sosok Chairil yang individualistis dan pemberontak melalui puisinya yang menjadi simbol semangat perjuangan dan kebebasan pada masa Angkatan '45.
9. Edensor (Skor 14.550)
Novel karya Andrea Hirata ini menceritakan kisah Ikal dan Arai, dua pemuda Belitong yang meraih mimpi sejak kecil untuk kuliah di Eropa melalui perjuangan keras. Di benua Eropa, mereka melanjutkan petualangan, mengalami berbagai kesulitan dan pengalaman budaya, sambil Ikal juga berupaya mencari jejak cinta pertamanya, A Ling, yang membawanya menemukan desa bernama Edensor. Novel ini menyoroti tema perjuangan, cinta, pencarian jati diri, dan pentingnya berani bermimpi besar.
10. Robohnya Surau Kami (Skor 14.514)
Cerpen klasik karya A.A. Navis ini bercerita tentang seorang kakek penjaga surau yang taat beribadah tetapi akhirnya bunuh diri setelah mendengar cerita dari Ajo Sidi. Cerita itu menyindir orang yang hanya fokus beribadah tanpa memperhatikan tanggung jawab sosial dan kehidupan bermasyarakat, membuat sang kakek merasa bersalah karena telah lalai.
Tinggalkan Komentar
Komentar