Periskop.id - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imim) optimistis, 4 juta tenaga kerja akan terserap bila penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dipercepat.

"Dua juta UMKM yang mendapatkan KUR percepatan ini, berarti minimal 2 juta kali 2 ya, 2 juta kali 2 tenaga kerja. Berarti 4 juta tenaga kerja lebih yang akan terserap apabila KUR segera diluncurkan dan diturunkan," kata Muhaimin Iskandar dalam keterangan di Jakarta, Rabu (17/9). 

Penyaluran percepatan KUR sendiri ditargetkan diberikan kepada 2,3 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada 2025. Ia mengatakan percepatan penyaluran KUR kepada UMKM penting agar penyerapan tenaga kerja dari sektor UMKM semakin besar dan mengurangi angka pengangguran.

Oleh karena itu Muhaimin mendorong seluruh perbankan dan pihak terkait untuk mempercepat penyaluran KUR demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air melalui UMKM.

"Saya minta perbankan yang terlibat dalam KUR UMKM, pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan KUR UMKM, benar-benar mengawal paket kebijakan ekonomi Pak Presiden," ucap Muhaimin.

Percepatan penyaluran KUR juga sebagai upaya mendukung pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui stimulus ekonomi 8+4+5.

Seperti diketahui, pemerintah telah merilis paket stimulus ekonomi 8+4+5 yang terdiri dari 8 program akselerasi pada 2025, 4 program dilanjutkan di program 2026, dan 5 program penyerapan tenaga kerja. Cak Imim pun memastikan pihaknya akan bekerja keras agar stimulus ekonomi ini berjalan efektif untuk mengentaskan kemiskinan dan menyerap tenaga kerja.

Sebelumnya, Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza mengatakan, pemerintah berikhtiar menciptakan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat melalui pengembangan UMKM. Hal ini, lanjutnya, agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Pengusaha UMKM adalah pejuang kemanusiaan yang mulia karena ada dua aspek kehidupan yang dilaksanakan sekaligus, yakni pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja," ujarnya saat menghadiri Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro di Politeknik Pariwisata Lombok, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa.

Per 31 Desember 2024, jumlah UMKM by name by address berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sarkernas) mencapai 56,14 juta unit usaha. Mayoritas unit usaha itu merupakan usaha mikro 96,84% atau setara 54,42 juta unit usaha yang hasil penjualan tahunan sampai dengan Rp2 miliar.

Kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional yang diukur lewat produk domestik bruto (PDB) adalah 60,51% dengan angka serapan tenaga kerja sebanyak 97%.

"Sebanyak 99% dari total pengusaha UMKM mampu menyerap 97% total tenaga kerja nasional dan memberikan kontribusi lebih dari 60% terhadap PDB nasional. UMKM terbukti telah menjadi fondasi yang kokoh bagi perekonomian Indonesia," kata Helvi.

Lebih lanjut Helvi menyampaikan, pemerintah menggelar Bursa Kerja UMKM di seluruh Indonesia sebagai ekosistem pendukung, guna mengembangkan UMKM agar bisa naik kelas sekaligus memberikan kemudahan perizinan serta legalitas.

Bursa Kerja UMKM merupakan bagian penting dari peran pemerintah sebagai tindak lanjut dalam mendorong transformasi dan peningkatan produktivitas UMKM di setiap daerah. Inisiatif itu dibangun melalui kolaborasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas sekaligus memperkuat pemberdayaan dan memberikan fasilitas kemudahan berusaha bagi UMKM.

Asal tahus aja, pemerintah berkomitmen menjadikan UMKM sebagai solusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Paket kebijakan 8+4+5 yang baru digulirkan mengamanatkan agar UMKM menjadi salah satu penyerap tenaga kerja.