periskop.id - Pemerintah Indonesia mendorong kinerja berbasis ekonomi digital yang diproyeksikan tumbuh signifikan pada tahun 2045 didukung oleh strategi dan transaksi ekonomi digital.
Hal tersebut diungkap secara langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada sambutan secara daring Festival Keuangan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), FEKDI x IFSE.
Airlangga menyebut pemerintah memproyeksi ekonomi digital Indonesia akan melonjak saat ini (4-5%) menjadi 15,5-19,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di tahun 2045.
Pemerintah dalam hal ini telah menyiapkan berbagai strategi menyeluruh guna mengembangkan ekonomi digital yang berjalan aman, terarah, dan berkesinambungan di masa yang akan datang.
Strategi tersebut meliputi penerbitan Buku Putih Strategi Nasional Ekonomi Digital sebagai panduan utama pengembangan digital di masa depan serta mendorong pentingnya sektor digital sebagai mesin utama ekonomi Tanah Air.
Pemerintah juga memperluas upaya peningkatan inklusi keuangan melalui Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) untuk memperluas layanan keuangan hingga ke pelosok, guna memastikan masyarakat kecil dan UMKM turut merasakan manfaatnya.
Airlangga mengatakan, survei yang dilakukan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan tingkat inklusi keuangan mencapai 92,74%, diikuti 66,64% untuk literasi keuangan.
“Angka ini menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam memperluas akses keuangan digital di Indonesia,” papar Airlangga
Saat ini data pemerintah menunjukkan nilai ekonomi digital Indonesia di tahun lalu telah mencapai US$90 miliar atau setara Rp1.497 triliun (kurs Rp16.636 per US$) dengan target naik menjadiUS$400 miliar atau Rp6.654 triliun.
Tinggalkan Komentar
Komentar