periskop.id - Yum! Brands, perusahaan induk Pizza Hut, tengah mempertimbangkan untuk menjual jaringan restoran tersebut. Langkah yang diambil akibat menurunnya daya saing bisnis Pizza Hut di tengah lesunya daya beli konsumen.

Melansir Reuters, kinerja yang melemah di pasar domestik telah menekan performa keseluruhan. Di Amerika Serikat dalam beberapa kuartal terakhir, penjualan Pizza Hut turun sekitar 1% yang berdampak pada melemahnya kinerja global perusahaan, meskipun penjualan di beberapa negara lainnya masih menunjukkan peningkatan.

Sebelumnya, perusahaan tersebut telah menutup 68 restoran dan 11 titik pengiriman di Inggris. Sehingga menyebabkan sekitar 1.210 karyawan kehilangan pekerjaan.

"Sepinya daya Pizza Hut menandakan perlunya strategi tambahan untuk memaksimalkan nilai merek dan langkah itu kemungkinan akan lebih efektif jika dijalankan di luar naungan Yum! Brands," kata Chief Executive Officer (CEO) Yum! Brands Chris Turner dalam keterangannya, dikutip Jumat (7/11).

Turner menyebut tekanan saing dan daya beli yang kurang akibat inflasi yang tinggi dan tekanan tenaga kerja menekan industri restoran cepat saji ini dalam beberapa bulan terakhir.

Adapun, para pesaing utama, termasuk Domino’s Pizza dan Papa John’s, terus memperluas pangsa pasarnya. Bahkan, Domino’s mencatat peningkatan penjualan sebesar 6% pada bulan lalu berkat strategi promosi yang agresif.

Meski demikian, Turner menegaskan beberapa merek lain di bawah naungan Yum!, seperti Taco Bell, masih berhasil menjaga penjualan yang kuat.

"Saat ini perusahaan sedang menyiapkan strategi baru untuk divisi Pizza," kata Turner.

Hingga kini, Yum! Brands belum memberikan kepastian mengenai waktu pengambilan keputusan akhir terkait masa depan Pizza Hut.