Periskop.id - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, meminta para kepala daerah bersiap menghadapi potensi kenaikan harga telur ayam ras dan daging ayam akibat meningkatnya permintaan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Harga telur, daging ayam, sudah mulai sedikit naik, itu salah satunya dikarenakan permintaan dari MBG yang cukup banyak," ujarnya dikutip Antara, Selasa (11/11).

Selain berkoordinasi dengan kepala daerah, Tito juga menjalin komunikasi dengan Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mendorong para peternak meningkatkan produksi dan pasokan ayam.

"Sebelumnya, saya sudah berkomunikasi dengan Menteri Pangan dan Menteri Pertanian untuk mendorong para peternak ayam untuk bisa memperbanyak produksi dan suplai mereka," kata Tito.

Program Makan Bergizi Gratis yang digagas Pemerintah Presiden Prabowo Subianto sudah berjalan sekitar sepuluh bulan sejak dimulai awal tahun lalu.

Sebulan sebelum diluncurkan, data Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada 6 Desember 2024 harga telur ayam ras tercatat sebesar Rp28.660 per kilogram. Kemudian, pada 7 Januari 2025, sehari setelah program MBG dilaksanakan, sekaligus sepekan bersamaan perayaan tahun baru, harga telur ayam ras melonjak hingga Rp32.790 per kilogram, sebelum berangsur-angsur turun hingga di kisaran Rp28–29 ribu per kilogram.

Secara total, selama tiga bulan belakangan harga telur ayam ras mengalami tren peningkatan, yakni dari Rp29.378 per kilogram pada 10 September 2025, naik menjadi Rp30.255 per kilogram pada 10 Oktober 2025. Kini, menyentuh harga Rp30.300 per kilogram pada 10 November 2025.

Kemudian, jika berkaca pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Oktober 2025, program Makan Bergizi Gratis (MBG) memang menjadi penyumbang inflasi utamanya pada komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras. Dengan inflasi telur ayam ras dan daging ayam ras tercatat masing-masing 4,34% dan 1,13%.