periskop.id - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa implementasi sistem pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard Tanpa Pindai (QRIS Tap) telah menjangkau 14 provinsi di Indonesia. Penerapan QRIS Tap ini paling dominan terjadi di sektor transportasi.
Adapun provinsi yang telah mengimplementasikan QRIS Tap antara lain Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Bali.
"Jadi memang QRIS Tap ini terus tumbuh ya teman-teman di berbagai daerah, terutama untuk sektor transportasi. Dan saat ini sudah ada 14 provinsi yang mengimplementasikan QRIS Tap di sektor transportasi," kata Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, dalam konferensi pers RDG, Rabu (19/11).
Fili menyebutkan, sejak diimplementasikan pada Maret 2025 lalu, transaksi QRIS Tap sudah memproses sekitar 252 ribu transaksi dengan nominal sebesar Rp13,8 miliar. Dengan jumlah merchant yang bisa menggunakan QRIS Tap juga meningkat menjadi 1,1 juta.
Melihat animo masyarakat menggunakan QRIS Tap terus meningkat, ke depan pihaknya akan memperluas layanan di sektor transportasi dengan mengintegrasikan QRIS pada seluruh gate, termasuk penerapan fitur tap in–tap out setelah resmi diluncurkan.
Selain itu, perluasan use case QRIS Tap juga akan dilakukan ke berbagai provinsi dan moda transportasi lain. Rencana ini mencakup penerapan di rute KRL di luar Jabodetabek serta layanan parkir, sehingga pengguna dapat melakukan pembayaran dengan lebih mudah dan efisien di berbagai lokasi.
Di samping itu, pihak BI juga berencana memperluas pemanfaatan QRIS Tap di sektor ritel. Implementasi ini akan mencakup pusat perbelanjaan, pasar tradisional, dan berbagai toko di berbagai daerah, untuk mendorong adopsi pembayaran digital yang lebih merata.
"Di samping itu kita juga akan melakukan perluasan untuk sektor ritel. Jadi perluasan di mall, di pasar, siap QRIS Tap, jadi di berbagai daerah," tutupnya.
Tinggalkan Komentar
Komentar