periskop.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai Certifying Entity (CE) telah melakukan pemindaian terhadap 920 kontainer produk udang yang akan diekspor ke Amerika Serikat. Hal itu diungkapkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan ‎Bahaya Radiasi Radionuklida Cesium-137 dan Masyarakat Berisiko Terdampak.

‎Dari jumlah tersebut, terdapat sebanyak 121 kontainer sudah dalam perjalanan menuju AS. Sementara 262 kontainer lainnya dinyatakan siap diberangkatkan.

"Terdapat 262 kontainer yang saat ini sudah siap untuk diberangkatkan ke AS," kata Bara Krishna Hasibuan selaku Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik Satgas C-137 dalam konferensi pers, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (24/11).

Terkait upaya pencegahan masuknya barang yang terkontaminasi Cs-137, Bara menjelaskan pihaknya telah melakukan berbagai koordinasi dengan otoritas pelabuhan maupun instansi di tingkat pusat. 

Ia menyebut pada 14 November 2025, otoritas Pelabuhan Tanjung Priok berhasil menghentikan delapan kontainer berisi zinc powder yang terindikasi mengandung Cs-137. ‎Setelah ditelusuri, kontainer-kontainer tersebut diketahui berasal dari Angola dan saat ini masih ditahan sambil menunggu proses administrasi untuk dapat dire-ekspor.

"Setelah dilakukan penelusuran, 8 Kontainer tersebut berasal dari Angola sebuah ‎negara di Afrika," terang Bara. 

Bara mengungkap, kejadian ini merupakan kali keempat pihak otoritas di Tanjung Priok berhasil mencegah masuknya kontainer yang terkontaminasi Cs-137. Tiga pengiriman sebelumnya berasal dari Filipina.

Keempat pengapalan itu diimpor oleh perusahaan yang sama, PT Luckione Environmental Science Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang peleburan logam dan berlokasi di kawasan industri modern Cikande. ‎ 

"Importasi keempat pengapalan tersebut dilakukan oleh perusahaan yang sama yaitu PT. Luckione Environmental Science Indonesia, sebuah perusahaan ‎peleburan logam yang juga berlokasi di kawasan modern industri Cikande," tutup Bara.