periskop.id - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka membahas program-program prioritas utama pemerintahan, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG) dan swasembada pangan, dalam rangkaian pertemuan bilateral di sela-sela KTT G20 Afrika Selatan.

"Kita sudah melakukan pertemuan dengan beberapa kepala negara. Saya sampaikan juga, pada saat rapat itu, pada saat pertemuan, program-program prioritas dari Bapak Presiden, misalnya Makan Bergizi Gratis (MBG), hilirisasi, swasembada pangan, dan lain-lainnya," kata Wapres Gibran saat memberikan keterangan pers di pusat media Johannesburg Expo Center, Afrika Selatan, Minggu (23/11).

Gibran melaksanakan penugasan dari Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri KTT G20.

Pertemuan bilateral yang dilakukan Gibran sebagian besar berbentuk pull aside meeting di sela-sela agenda utama KTT.

Gibran tercatat menghadiri pertemuan dengan empat pemimpin negara, yakni Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed dan Perdana Menteri Vietnam Phạm Minh Chính.

Dua pemimpin lainnya adalah Presiden Angola Joao Manuel Goncalves Lourenco, yang juga menjabat Ketua Uni Afrika (African Union), dan Presiden Finlandia Alexander Stubb.

Gibran memastikan seluruh hasil dari pertemuan bilateral tersebut akan segera ditindaklanjuti.

Ia berkomitmen langsung melaporkan perkembangan diplomasi tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto sekembalinya dari Afrika Selatan.

"Hasil rapat segera kita follow up dan kita laporkan ke Pak Presiden begitu nanti kita sampai di Tanah Air," tegas Wapres.

Pernyataan Gibran ini didukung oleh Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mendampingi kunjungan kerja tersebut.

Airlangga menyampaikan hasil konkret dari pertemuan Gibran dengan delegasi Afrika.

Presiden Angola dan Perdana Menteri Ethiopia secara spesifik menyatakan ketertarikan mereka menjajaki peluang kerja sama dengan Indonesia.

Kedua pemimpin negara Afrika itu bahkan berencana berkunjung ke Indonesia pada tahun 2026. Fokus kunjungan mereka adalah mematangkan sinergi, terutama di bidang pertanian.

"Terkait dengan pertemuan bilateral, baik dari Angola maupun Ethiopia, itu menyatakan keinginan untuk berkunjung ke Indonesia. Dan tadi disampaikan mungkin pada kesempatan pertama di tahun depan mereka ingin berkunjung ke Indonesia," kata Airlangga dalam keterangan pers pada Sabtu malam.