periskop.id - Minat baca masyarakat Indonesia, terutama di kalangan anak-anak, terus menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Tren positif ini menjadi landasan penting bagi Big Bad Wolf (BBW) Books Indonesia untuk memperluas jangkauan literasi ke lebih banyak daerah di tanah air.
Direktur BBW Indonesia, Marthius Wandi Budianto, menegaskan bahwa antusiasme pengunjung di setiap penyelenggaraan acara BBW menjadi bukti nyata tumbuhnya budaya membaca.
“Kami sangat senang melihat minat baca yang semakin tumbuh, terutama di kalangan anak-anak. Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk memberikan akses buku yang lebih mudah dan terjangkau di lebih banyak daerah,” ujarnya melansir Antara, Rabu (8/10).
Menurut Wandi, segmen anak-anak kini menjadi pasar yang paling berkembang. Buku-buku interaktif seperti sound book, touch and feel book, hingga pop-up book semakin diminati karena mampu menghadirkan pengalaman belajar yang lebih fokus dan menyenangkan dibandingkan dengan penggunaan gawai yang sering menimbulkan distraksi.
Melihat tren tersebut, BBW menyiapkan strategi ekspansi menuju 2026 dengan empat pilar utama. Pertama, memperbanyak jumlah dan skala acara di berbagai kota. Kedua, mengembangkan kanal digital dengan pendekatan omnipresence. Ketiga, membangun kemitraan lintas sektor. Dan keempat, memperkuat komunitas literasi agar gerakan membaca semakin berkelanjutan.
Wandi menekankan bahwa tantangan terbesar dalam memperluas akses literasi di Indonesia adalah faktor geografis.
“Indonesia sebagai negara kepulauan dengan tantangan logistik yang besar menjadi fokus utama kami. Dengan dukungan mitra strategis di bidang logistik, pergudangan, dan pendidikan, kami optimistis gerakan literasi ini dapat berjalan berkelanjutan,” jelasnya.
BBW juga menargetkan tahun 2026 sebagai momentum penting untuk menghadirkan gerakan literasi yang lebih inklusif, kolaboratif, dan modern. Dengan dukungan berbagai pihak, mereka berharap literasi dapat menjangkau masyarakat di pelosok sekalipun.
Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan akses terhadap buku, tetapi juga menumbuhkan budaya membaca sebagai gaya hidup.
Tinggalkan Komentar
Komentar