periskop.id - Kurangnya aktivitas fisik atau gaya hidup sedentari telah menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan bahwa sejak tahun 2014, kurangnya aktivitas fisik menjadi salah satu faktor risiko kematian tertinggi, dengan sekitar 3,2 juta jiwa meninggal setiap tahunnya akibat kebiasaan jarang bergerak.
Gaya hidup minim gerak, seperti duduk berjam-jam di kantor atau menjadi "kaum rebahan", membuat tubuh lebih rentan terhadap berbagai penyakit serius. Beberapa penyakit yang erat kaitannya dengan kurang gerak antara lain kardiovaskular, diabetes, dan kanker. Hal ini diperparah dengan kondisi lingkungan perkotaan seperti polusi, kemacetan, dan minimnya ruang publik yang memadai, yang semakin membuat masyarakat enggan untuk beraktivitas fisik.
Padahal, manfaat olahraga bagi tubuh sangat signifikan, bahkan hanya dengan aktivitas ringan. Aktivitas fisik tidak harus selalu dilakukan dengan olahraga berat, tetapi dapat dimulai dari hal-hal sederhana seperti berjalan santai, membersihkan rumah, atau menaiki tangga. Yang terpenting adalah menghindari tubuh menjadi pasif secara terus-menerus.
Melansir dari berbagai studi, olahraga teratur dapat secara signifikan menurunkan risiko kanker. Manfaat olahraga rutin selama 30 menit sehari saja, mampu menurunkan risiko terkena kanker hingga 30%. Jenis kanker yang dapat dicegah dengan aktivitas fisik rutin meliputi kanker payudara, usus besar, rahim, paru-paru, dan prostat.
Aktivitas fisik, sekecil apa pun, memiliki dampak besar bagi kesehatan. Berjalan kaki, yoga, atau bahkan bersih-bersih rumah bisa menjadi investasi jangka panjang untuk kesehatan Anda. Oleh karena itu, mulailah berinvestasi pada kesehatan dengan rutin berolahraga agar terhindar dari risiko penyakit berbahaya, termasuk kanker.
Tinggalkan Komentar
Komentar