periskop.id - Kepala Regional Makan Bergizi Gratis (MBG) Kalimantan Barat, Agus Kurniawan, mengonfirmasi telah menonaktifkan M. Prayoga dari jabatannya sebagai Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Mitra Mandiri 2.
Langkah tegas ini diambil sebagai buntut dari dugaan insiden keracunan massal yang menimpa puluhan siswa dan seorang guru di Kabupaten Ketapang.
Agus menyatakan bahwa operasional dapur yang bersangkutan juga dihentikan sementara untuk proses investigasi lebih lanjut. "Untuk sementara, kami menghentikan operasional SPPG tersebut dan merumahkan Kepala SPPG," ujar Agus dalam keterangan resmi, Rabu (24/9).
Insiden ini menimpa 20 siswa dan 1 guru di SDN 12 Benua Kayong pada Selasa (23/9) setelah mereka menyantap menu MBG.
Hingga Selasa malam, dilaporkan sebanyak 16 korban, termasuk seorang guru, masih harus menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang.
Agus menduga penyebab keracunan adalah kelalaian dalam pemilihan menu yang tidak lazim dikonsumsi anak-anak, yaitu filet ikan hiu.
"Benar, ini terjadi karena kelalaian Kepala SPPG yang memilih menu jarang dikonsumsi siswa," tegasnya. Menu yang disajikan saat itu terdiri dari nasi, filet ikan hiu saus tomat, tahu goreng, oseng kol dan wortel, serta melon.
Di sisi lain, M. Prayoga yang ditemui di RSUD dr. Agoesdjam memilih untuk menghindari awak media. Saat ditanya apakah insiden tersebut akibat kelalaiannya, ia hanya menjawab singkat, "Bukan," sebelum meninggalkan lokasi.
Menanggapi kejadian ini, Wakil Bupati Ketapang, Jamhuri Amir, meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk meningkatkan pengawasan terhadap seluruh dapur MBG. "Saya berharap ini tidak terjadi di dapur lain," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang, dr. Feria Kowira, memastikan para korban mendapat penanganan medis yang layak dan diobservasi ketat selama 12 jam.
Ia juga menambahkan bahwa seluruh biaya pengobatan para korban ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Ketapang dan Satgas terkait.
Tinggalkan Komentar
Komentar