Periskop.id - Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) mendesak Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta, untuk mengaudit usia pohon. Hal ini diperlukan sebagai langkah antisipasi pohon tumbang agar tidak merugikan masyarakat maupun fasilitas yang ada.
"Dinas Pertamanan DKI Jakarta seharusnya melakukan audit terhadap usia pohon di Jakarta, maupun yang sekiranya rawan tumbang," kata Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi seperti dilansir Antara di Jakarta, Kamis (20/11).
Tulus mengatakan, selama tiga bulan terakhir sudah dua orang meninggal dunia, karena tertimpa pohon tumbang di Kota Jakarta. Terakhir, pada Kamis ini, pohon tumbang di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan yang beruntung tak memakan korban.
"Terkait kasus dan fenomena pohon tumbang seharusnya ada mitigasi oleh Dinas Pertamanan Pemprov DKI Jakarta, apalagi fenomena cuaca ekstrem makin tak menentu," ucapnya.
Maka itu, dia mengusulkan perlu adanya audit usia pohon agar Distamhut DKI bisa melakukan penebangan atau pemangkasan, mengganti pohon-pohon tertentu dengan jenis yang kuat dan tidak gampang tumbang.
Dia menilai, tumbangnya pohon di Jakarta dan memakan korban, menunjukkan Pemprov DKI Jakarta tidak secara rutin melakukan perawatan terhadap pohon. Juga tidak melakukan mitigasi terhadap risiko tumbang, apalagi melakukan pengecekan acak (random check) terhadap pohon-pohon yang bertumbuh di pinggir jalan raya.
Ganti Rugi
Ia pun mengingatkan, warga yang menjadi korban akibat pohon yang tumbang, bisa menuntut ganti rugi kepada Pemprov DKI Jakarta, baik secara materiil dan atau immateriil.
Suku Dinas Pertamanan dan Hutan (Sudin Tamhut) Jakarta Selatan menyediakan layanan santunan kepada warga yang menjadi korban tertimpa pohon tumbang. Termasuk jika kendaraan atau rumah mengalami kerusakan.
Untuk jumlah santunan, apabila meninggal dunia ditetapkan sebesar Rp25 juta. Sementara apabila cacat, rusak bangunan dan benda bergerak sebesar Rp50 juta.
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta sendiri sejatrinya sudah memangkas sebanyak 62.161 pohon, untuk mengantisipasi tumbang saat hujan lebat disertai angin kencang. Namun, kejadian pohon tumbang masih saja terjadi.
Hari ini, misalnya, pohon tumbang terjadi di Jalan Sisingamangaraja, tepatnya di depan gedung Caraka Loka Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Peristiwa ini mengganggu operasional MRT dan Transjakarta.
"Betul terdampak pada operasional Transjakarta, MRT, dan juga kendaraan umum yang mau lewat karena Jalan Sisingamangaraja ditutup total," kata Lurah Gunung Elvita Rahmadani, Kamis.
Menurut dia, pohon tumbang itu terjadi sekitar pukul 10.27 WIB. Adapun jenis pohon tersebut yakni mahoni dengan diameter kurang lebih 350 sentimeter (cm). Sedangkan menurut keterangan warga, pohon itu diketahui sudah berumur 100 tahun lebih.
"Kalau kita lihat kasat mata kan itu masih sehat ya pohonnya, ternyata di bawah pohonnya itu akarnya sudah keropos di makan rayap ya," ucapnya.
Selain berdampak pada transportasi umum di sekitar kawasan, kaca pecah juga dialami satu unit mobil dan jalanan ditutup. PT MRT Jakarta (Perseroda) bahkan sampai harus mengevakuasi sebanyak 524 pelanggan imbas gangguan pohon tumbang di Jalan Sisingamangaraja tersebut.
"Kami berkomitmen menjaga keselamatan pelanggan dan telah menyelesaikan proses evakuasi sesuai prosedur, terhadap 524 pelanggan dari sejumlah kereta dan area stasiun yang terdampak," kata Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Rendy Primartantyo di Jakarta, Kamis.
Gangguan terjadi akibat pohon tumbang pada area transisi rute dari Stasiun Senayan Mastercard menuju Stasiun ASEAN. Kejadian ini menyebabkan kerusakan struktur serta gangguan jaringan kelistrikan sehingga layanan operasional kereta MRT Jakarta terhenti. Pada saat kejadian, tercatat lima rangkaian berada di stasiun dan tiga rangkaian berada di jalur.
"Saat ini, proses penanganan terus dilakukan oleh tim operasional dan teknis MRT Jakarta untuk memulihkan layanan secepat mungkin," ucapnya.
Tinggalkan Komentar
Komentar