periskop.id - Indonesia berencana memamerkan hingga 60 juta ton kredit karbon setara karbon dioksida (CO2e) pada Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil. Langkah ini diharapkan dapat menarik minat pembeli internasional sekaligus memperkuat pasar karbon nasional.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan, kredit karbon tersebut telah diverifikasi sesuai Perjanjian Paris dan berasal dari berbagai sektor yang berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca.
“Kredit ini berasal dari sektor-sektor yang telah sukses mengurangi emisi,” ujarnya dilansir dari Antara, Kamis (18/9).
Pernyataan itu disampaikan usai pertemuan terkait penerapan mutual recognition arrangements (MRA) antara Sertifikasi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Indonesia (SPEI) dan Joint Crediting Mechanism (JCM). Kerja sama ini diharapkan memperluas pengakuan internasional terhadap kredit karbon Indonesia.
Dari total 60 juta ton CO2e, sekitar 15 juta ton berasal dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (Forestry and Other Land Uses / FOLU). Potensi dari sektor FOLU sendiri diperkirakan bisa mencapai hampir 50 juta ton.
Selain itu, proyek-proyek di bawah Clean Development Mechanism (CDM) yang sedang bertransisi ke mekanisme baru sesuai Pasal 6.4 Perjanjian Paris, diperkirakan dapat menyumbang sekitar 4,8 juta ton CO2e.
Hanif juga menyoroti potensi lain berupa carbon vintage, yaitu volume pengurangan emisi yang sudah tercatat namun belum dibeli atau dikompensasi oleh negara maju maupun lembaga pembiayaan iklim.
“Nilainya cukup besar, 721 juta ton CO2e, dan ini juga yang akan kami tampilkan di Belem,” ungkapnya.
Pemerintah berharap pengurangan emisi yang telah diverifikasi ini dapat memperkuat perdagangan karbon Indonesia, baik di pasar sukarela maupun pasar wajib. Potensi besar ini dinilai menjadi modal penting untuk bersaing di tingkat global.
Sebagai infrastruktur utama, platform perdagangan karbon IDXCarbon yang dikembangkan Bursa Efek Indonesia akan menjadi tulang punggung transaksi karbon internasional.
Tinggalkan Komentar
Komentar