periskop.id - Politikus muda Nahdlatul Ulama (NU), Muhammad Falah atau yang akrab disapa Gus Falah, menyarankan agar pengusaha Chairul Tanjung mendatangi langsung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Saran ini muncul setelah tayangan salah satu program di Trans7 menuai kritik karena dianggap menyinggung kalangan pesantren. Menurut Gus Falah, langkah sowan ke PBNU penting dilakukan sebagai bentuk penghormatan sekaligus klarifikasi.
“Saya kira akan lebih baik kalau Pak Chairul Tanjung sowan ke PBNU untuk menjelaskan duduk perkaranya,” ujarnya dilansir dari Antara, Kamis (16/10).
Ia menilai, komunikasi langsung dengan pengurus tertinggi NU akan membantu meredakan kegaduhan.
Ia menambahkan, PBNU sebagai organisasi besar memiliki peran sentral dalam menjaga marwah pesantren. Karena itu, setiap persoalan yang menyangkut citra pesantren sebaiknya dibicarakan secara terbuka dengan para kiai.
“NU ini rumah besar umat, jadi kalau ada masalah yang menyangkut pesantren, sebaiknya dibicarakan di dalam rumah ini,” kata Gus Falah.
Tayangan yang dipersoalkan itu sebelumnya menampilkan konten yang dianggap melecehkan aktivitas pesantren. Kritik keras pun datang dari berbagai kalangan, termasuk tokoh NU di daerah, yang menilai media seharusnya lebih sensitif terhadap nilai-nilai keagamaan.
Gus Falah menegaskan bahwa sowan bukan sekadar formalitas, melainkan tradisi yang sarat makna dalam kultur NU.
“Sowan itu bukan hanya datang, tapi juga menunjukkan sikap rendah hati dan penghormatan kepada para kiai,” jelasnya. Dengan cara itu, ia berharap hubungan baik antara media, pengusaha, dan komunitas pesantren tetap terjaga.
Ia juga mengingatkan bahwa pesantren telah berkontribusi besar bagi bangsa, sehingga wajar bila warga NU merasa tersinggung ketika pesantren digambarkan secara keliru.
“Pesantren adalah benteng moral bangsa, jangan sampai ada yang merusak citranya,” tegasnya.
Meski demikian, Gus Falah mengapresiasi langkah pihak televisi yang sudah meminta maaf secara terbuka. Namun, ia menilai permintaan maaf itu perlu diperkuat dengan komunikasi langsung ke PBNU agar tidak menimbulkan salah paham di kemudian hari.
“Kalau sudah sowan, insya Allah suasana akan lebih adem. Semua bisa saling memahami dan masalah ini tidak berlarut-larut,” pungkasnya.
Tinggalkan Komentar
Komentar