periskop.id - Badan Gizi Nasional (BGN) memaparkan filosofi di balik logo Call Center SAGI 127 yang baru diresmikan sebagai bagian dari upaya memperkuat layanan pengaduan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Logo SAGI 127 dirancang dengan elemen visual yang mencerminkan nilai-nilai pelayanan publik yang ingin ditunjukkan. Hal ini disampaikan oleh Kepala BGN Dadan Hindayana dalam peresmian tersebut di Menteng, Jakarta Pusat (17/11).

“Sahabat SAGI 127. SAGI itu adalah Sentra Aduan Gizi Interaktif. Jadi disingkat dengan SAGI. Dan kemudian kita beri judul Sahabat SAGI 127,” ujar Dadan.

Dadan menjelaskan, headset berwarna biru pada logo melambangkan empati dan kepedulian petugas dalam menerima laporan masyarakat. 

Daun terbuka menjadi simbol keterbukaan BGN terhadap masukan publik, sedangkan lingkaran biru tua menggambarkan keteguhan lembaga menjaga kualitas layanan gizi. Lengkungan emas di bagian bawah turut dihadirkan sebagai simbol senyuman hangat dalam setiap pelayanan.

Sementara itu, angka 127 berwarna emas merepresentasikan komitmen institusi dalam memberikan solusi terbaik.

Selain filosofi visual, BGN juga menegaskan bahwa tema besar “Makan Bergizi, Hak Anak Indonesia” dan kehadiran Call Center SAGI 127 merupakan bagian dari gerakan nasional untuk memastikan seluruh anak mendapatkan akses gizi yang layak. Karena itu, BGN mengajak sekolah, orang tua, pemerintah daerah, serta masyarakat umum untuk ikut mengawasi jalannya Program MBG.

BGN turut menjelaskan bahwa angka 127 bukan hanya nomor layanan, tetapi juga menandakan jumlah operator yang disiapkan untuk menerima laporan dan pertanyaan masyarakat setiap hari.

“Nantinya seluruh aduan dan pertanyaan terkait Program Makan Bergizi Gratis akan dilayani oleh 127 petugas yang bertugas setiap hari. Mereka akan menampung dan merespons setiap laporan yang masuk,” ujar BGN.

Dadan juga menyampaikan bahwa layanan SAGI 127 dapat diakses 24 jam.

Program MBG merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang diluncurkan pada 6 Januari 2025. Hingga kini, terdapat 15.267 Satuan Penyelenggara Pangan Gizi (SPPG) yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 10.022 kecamatan.

Program ini sudah menjangkau 44,2 juta penerima manfaat, atau 53% dari total target 82,4 juta anak. BGN menyebut pihaknya masih bekerja untuk memenuhi 47% kebutuhan lain agar seluruh sasaran mendapatkan hak gizi yang sama melalui Program MBG.