periskop.id - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan untuk mencegah kenaikan harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satunya dengan menyesuaikan menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Nanik menjelaskan, kebutuhan bahan baku MBG yang besar berpotensi memengaruhi harga pangan.
"Kami tidak ingin program MBG memicu inflasi dan masyarakat yang terdampak. Pak Presiden sudah menginstruksikan langkah antisipasi," kata Nanik, dikutip dari Antara, Jumat (21/11).
Sebagai langkah konkret, telur ayam dalam menu MBG akan diganti dengan telur puyuh atau daging. Hal ini dimaksudkan agar stok telur tetap tersedia untuk kebutuhan masyarakat membuat kue Nataru.
"Pak Presiden menyarankan agar konsumsi telur ayam dikurangi sementara, diganti daging atau telur puyuh, supaya kebutuhan masyarakat tidak terganggu," jelas Nanik.
Meski harga telur belum naik signifikan, tanda-tanda kenaikan mulai terlihat di beberapa daerah, termasuk pasar induk dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ketersediaan buah juga mulai berkurang, menjadi perhatian tambahan bagi BGN.
BGN juga memperkuat koordinasi lintas kementerian untuk kemandirian bahan baku MBG. TNI Angkatan Darat melalui Kodim akan menanam sayur dan beternak ayam, sementara Kementerian Koperasi menyiapkan pembiayaan awal hingga Rp300 miliar bagi koperasi yang mengembangkan pertanian dan peternakan.
BGN juga menggandeng Kementerian Dalam Negeri untuk menggerakkan bupati/wali kota memanfaatkan lahan kosong di tingkat RT/RW sebagai produksi pangan. Kelompok tani yang belum memiliki koperasi didorong membentuk usaha dagang bersama agar rantai pasokan MBG lebih efisien dan terjangkau.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga bahan pokok, sekaligus memastikan program MBG berjalan lancar tanpa membebani masyarakat menjelang Nataru.
Tinggalkan Komentar
Komentar