periskop.id - Ketika Presiden Joko Widodo menunjuk Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 2019, publik menaruh harapan besar.

Latar belakangnya sebagai pendiri Gojek dan lulusan universitas ternama di Amerika Serikat seperti Brown University dan Harvard Business School, dianggap modal kuat untuk membawa terobosan di dunia pendidikan.

Kata kunci "Nadiem pendidikan" sendiri mulai ramai dicari sejak ia meluncurkan program Merdeka Belajar, yang menghapus Ujian Nasional dan menggantinya dengan Asesmen Nasional.

Program Merdeka Belajar dan Transformasi Digital

Dalam masa jabatannya, Nadiem identik dengan upaya digitalisasi sekolah. 

Ia mendorong penggunaan platform daring untuk pembelajaran, memperluas akses teknologi, dan mengembangkan Kampus Merdeka bagi perguruan tinggi. 

Kebijakan ini menuai pujian karena dianggap relevan dengan kebutuhan zaman, meski penerapannya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) menghadapi tantangan infrastruktur.

Kontroversi Kebijakan dan Respons Masyarakat

Tak semua langkah Nadiem di dunia pendidikan berjalan mulus. Beberapa kebijakan, seperti perubahan kurikulum dan penghapusan sementara mata pelajaran Pendidikan Pancasila, memicu perdebatan luas. 

Kritik datang dari akademisi, guru, hingga organisasi masyarakat, yang menilai perubahan tersebut kurang melibatkan dialog publik. 

Meski akhirnya direvisi, kontroversi ini menandai bahwa inovasi di sektor pendidikan kerap berbenturan dengan sensitivitas nilai kebangsaan.

Sorotan Kasus Chromebook dan Dampaknya pada Citra Pendidikan

Menjelang akhir masa jabatannya, pencarian netizen pada kata "Nadiem pendidikan" kembali melonjak akibat kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek yang disebut merugikan negara Rp1,9 triliun. 

Meski Nadiem membantah melakukan pelanggaran, kasus ini menimbulkan pertanyaan publik tentang transparansi dan akuntabilitas dalam program digitalisasi pendidikan. 

Isu ini juga memicu diskusi lebih luas tentang tata kelola proyek teknologi di sektor pendidikan yang pada kenyataannya rentan disalahgunakan.

Jejak dan Warisan Kebijakan Nadiem di Dunia Pendidikan

Terlepas dari pro dan kontra, jejak Nadiem di ranah pendidikan Indonesia tetap signifikan. 

Program Merdeka Belajar, dorongan digitalisasi, dan reformasi evaluasi siswa menjadi warisan yang akan memengaruhi arah kebijakan pendidikan Indonesia di masa depan. 

Bagi sebagian pihak, Nadiem adalah salah satu menteri yang menjadi simbol keberanian untuk mencoba hal baru. Bagi yang lain, ia adalah pengingat bahwa inovasi harus berjalan seiring dengan transparansi dan partisipasi publik.