Periskop.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menegaskan bahwa mata pelajaran (matpel) Bahasa Inggris, yang akan menjadi matpel wajib di jenjang Sekolah Dasar (SD) mulai tahun ajaran 2027/2028, tidak akan terlalu menitikberatkan pada pembahasan tata bahasa (grammar).

Mendikdasmen Mu'ti menyatakan fokus utama dari pembelajaran wajib ini adalah peningkatan kepercayaan diri para murid SD untuk berkomunikasi menggunakan bahasa internasional tersebut.

“Pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat SD lebih banyak ditekankan pada aspek bagaimana mereka dapat berkomunikasi dengan Bahasa Inggris, bukan Bahasa Inggris sebagai science, tapi Bahasa Inggris sebagai media komunikasi sehingga nanti di tingkat SD itu grammar-nya tidak perlu terlalu banyak,” kata Mendikdasmen Mu'ti dalam kegiatan Taklimat Media Setahun Kemendikdasmen di Jakarta Pusat, seperti dikutip oleh Antara, Rabu (22/10).

Prioritas Kepercayaan Diri di Atas Tata Bahasa

Sejalan dengan orientasi tersebut, Mendikdasmen mengingatkan para guru yang akan mengajar matpel wajib tersebut agar tidak terlalu memusingkan kesalahan tata bahasa yang mungkin dilakukan murid saat berkomunikasi.

Prioritas pembelajaran ini dirancang agar sejalan dengan sasaran capaian pembelajaran di tingkat SD. Untuk kelas 1 hingga kelas 3 SD, penekanan kurikulum masih difokuskan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung), atau literasi dan numerasi.

Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Inggris wajib ini juga akan mengikuti sasaran capaian belajar sesuai jenjang kelas murid.

“Salah-salah tidak apa-apa yang penting mereka punya kepercayaan diri untuk untuk menggunakan bahasa itu. Kalau kita ikutin kan kelas 1 sampai kelas 3 itu penekanan pada calistung, membaca, menulis, dan berhitung atau literasi dan numerasi, nah Bahasa Inggrisnya juga kita ajarkan seperti itu,” imbuhnya.

Persiapan Pelatihan Guru

Guna memastikan implementasi kebijakan ini berjalan lancar, Kemendikdasmen saat ini tengah mempersiapkan langkah konkret. Pihaknya siap menyelenggarakan pelatihan pengajaran Bahasa Inggris kepada para guru yang belum memenuhi standar minimum kecakapan berbahasa maupun standar mengajar Bahasa Inggris di jenjang SD.

Mendikdasmen Abdul Mu'ti berharap kebijakan wajibnya Bahasa Inggris pada jenjang SD ini dapat menjadi momentum penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dasar di Indonesia secara keseluruhan.