Periskop.id - Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (BKP) Angga Raka Prabowo menyatakan, lembaga yang dipimpinnya sekarang bukanlah lembaga baru, melainkan transformasi dari lembaga sebelumnya bernama Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO).

Angga Raka mengatakan alasan Presiden Prabowo Subianto menunjuknya untuk menggantikan Hasan Nasbi sebagai Kepala PCO, yakni untuk memperkuat fungsi komunikasi pemerintah antarkementerian/lembaga (K/L).

"Ini bukan badan baru, tapi ini transformasi dari PCO. Kami diminta perkuat koordinasi, fungsi koordinasi, fungsi eksekusi, komunikasi di pemerintah antar K/L dan ini juga inlin e dengan posisi saya di Wamen Komdigi," kata Angga saat memberikan keterangan kepada media di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/9). 

Angga menjelaskan, Badan Komunikasi Pemerintah bertujuan menyampaikan program unggulan Presiden kepada publik, serta menjadi jembatan antara pemerintah dengan media dan publik.

Ia berharap, Badan Komunikasi Pemerintah sebagai juru bicara Presiden juga dapat mengkoordinasikan kebijakan antar kementerian/lembaga, dan tersampaikan secara utuh kepada masyarakat.

"Jadi tidak ada tumpang tindih, tidak ada salah narasi, seperti itu. Jadi intinya hanya perkuatan di bidang komunikasi. Jadi kita akan terus berhubungan nih sama teman-teman (media)," kata Angga.

Sebagai nama baru, Angga menambahkan, akan ada Keputusan Presiden (Keppres) yang mengatur soal fungsi lembaga yang dipimpinnya itu. Kemudian, karena memiliki fungsi yang sejalan, Angga menyatakan tetap menjadi Wamen Komdigi membantu sang menteri, Meutya Hafidz.

"(Masih) di Wamen Komdigi, karena fungsi di Wamen Komdigi masih di komunikasi publik kan, dan ada juga di bawahnya kita mengkoordinasikan lembaga-lembaga penyiaran, lembaga-lembaga komunikasi publik, jadi intinya itu perkuatan di bidang komunikasi," kata Angga.

Badan Komunikasi Pemerintah, kata dia, juga bukan merupakan lembaga struktural, sehingga ia bisa tetap menjabat sebagai Wamen Komdigi. “Kan dikatakan setingkat kementerian itu bukan lembaganya, karena ini kan lembaga non struktural. Makanya saya tetap posisinya sebagai Wamen Komdigi, merangkap sebagai Badan Komunikasi Pemerintah," jelasnya.

Tidak Dibubarkan

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan, Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) tidak dibubarkan, melainkan ditransformasi menjadi Badan Komunikasi Pemerintah (BKP). Prasetyo, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, menyebut kebijakan itu dilatari pergantian pimpinan dari Hasan Nasbi ke Angga Raka Prabowo.

"Yang pertama adalah begini, ini bukan membentuk badan baru, tetapi mentransformasi yang perubahan dari Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan menjadi Badan Komunikasi Pemerintah," ujarnya.

Ia mengatakan, transformasi ini bertujuan memperluas cakupan komunikasi pemerintah. Tidak hanya mewakili kantor kepresidenan, tetapi juga menyinkronkan komunikasi pusat, provinsi, dan daerah terkait program-program pemerintah.

Prasetyo mengatakan, tugas dan fungsi PCO akan dipindahkan ke BKP, sementara tim yang sebelumnya membantu PCO tetap berpindah tanpa perubahan besar.

Menurut Prasetyo, langkah ini dilakukan untuk memperbaiki komunikasi publik pemerintah, dengan harapan meningkatkan efektivitas penyampaian informasi dan koordinasi antarinstansi. Ia menerangkan, perubahan ini diibaratkan seperti mengganti pemain dalam pertandingan, meski strukturnya sama, harapannya performa tim menjadi lebih baik dan berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.