periskop.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa pada Oktober 2025 investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) di pasar saham domestik senilai Rp12,96 triliun secara bulanan (month to month/mtm). Capaian ini menunjukkan minat investor asing terhadap pasar modal Indonesia masih cukup kuat di tengah dinamika global.
Secara kumulatif, aksi beli bersih investor asing sepanjang tahun 2025 (year to date/ytd) mencapai Rp41,79 triliun. Namun, pada saat yang sama, investor asing juga tercatat melakukan aksi jual (net sell) senilai Rp166,63 triliun di pasar saham.
“Kinerja pasar modal domestik pada Oktober 2025 melanjutkan tren positif, didukung oleh membaiknya sentimen perekonomian dan pasar keuangan global serta tetap terjaganya kinerja perekonomian domestik,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon (KE PMDK) OJK, Inarno Djajadi, dalam konferensi pers RDKB, dikutip Sabtu (9/11).
Inarno menjelaskan, perbaikan sentimen tersebut juga tercermin dari meningkatnya aktivitas di pasar obligasi. Pasar obligasi dalam negeri melanjutkan kinerja positif dengan indeks komposit (ICBI) yang naik 2,02 persen secara mtm atau 11,55 persen secara ytd ke level 438,03.
Selain itu, tren penurunan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) juga masih berlanjut. Secara rata-rata, yield SBN turun 25,68 basis poin (bps) secara bulanan atau 88,36 bps secara tahunan, mencerminkan peningkatan permintaan terhadap instrumen berisiko rendah tersebut.
Meski demikian, pergerakan investor nonresiden di pasar SBN menunjukkan arah berlawanan pada Oktober 2025. Mereka tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp27,56 triliun secara mtm, meskipun secara akumulatif sepanjang tahun (ytd) masih mencatatkan net buy sebesar Rp3,89 triliun.
Sementara di pasar obligasi korporasi, investor nonresiden juga mencatatkan tren serupa. Pada periode yang sama, terjadi penjualan bersih senilai Rp0,28 triliun secara mtm, sehingga secara kumulatif sejak awal tahun total net sell mencapai Rp1,50 triliun.
“Sementara di pasar obligasi korporasi, investor nonresiden mencatatkan net sell Rp0,28 triliun secara mtm (ytd: net sell Rp1,50 triliun),” tutup Inarno. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa walau investor asing aktif di pasar saham, pergerakan mereka di pasar obligasi masih cenderung hati-hati.
Tinggalkan Komentar
Komentar