periskop.id - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi menjalin kerja sama dengan perusahaan bioteknologi asal Korea Selatan, Simple Planet, untuk mengembangkan riset pangan berbasis sel di Indonesia. Nota kesepahaman ditandatangani di Jakarta pada Senin (20/10) oleh Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian, bersama CEO Simple Planet, Dominic Jeong.

“Kami ingin belajar dari penelitian yang sedang berlangsung di sini, sekaligus memperluas kemitraan kami. Merupakan kehormatan besar bisa bekerja sama dengan BRIN,” ujar Jeong dilansir dari Antara, Selasa (21/10).

Ia menjelaskan bahwa Simple Planet tengah mengembangkan teknologi sel dari berbagai hewan, seperti sapi, ayam, salmon, hingga ikan pipih. Tujuannya adalah menciptakan sumber protein dan lemak alternatif yang lebih berkelanjutan. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar dalam riset pangan dan bioteknologi.

“Selain itu, penelitian yang dilakukan BRIN menjadi daya tarik tersendiri bagi kami. Kami sedang mencari proyek R&D yang spesifik dan berharap dapat memulainya awal tahun depan. Kami sangat menantikan kolaborasi ini tumbuh dan menghasilkan inovasi yang berdampak,” katanya.

Dari sisi Indonesia, R. Hendrian menegaskan bahwa kemitraan ini akan difokuskan pada bioteknologi, kesehatan, dan sistem pangan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan misi BRIN untuk mengonversi hasil riset mutakhir menjadi inovasi yang aman, etis, dan bermanfaat bagi masyarakat maupun industri.

Salah satu fokus utama kerja sama adalah pengembangan kondroitin sulfat melalui teknologi berbasis sel. Zat ini penting dalam pengembangan bahan fungsional dan biofarmasi, sehingga diharapkan dapat memperkuat sektor kesehatan dan industri bioteknologi nasional.

Hendrian juga menambahkan bahwa BRIN memiliki fasilitas lengkap untuk mendukung kolaborasi ini, mulai dari laboratorium bioteknologi dan kultur jaringan, fasilitas fermentasi, hingga laboratorium pengujian pangan di Yogyakarta. 

“Inisiatif ini sangat relevan dengan arah riset BRIN di bidang bioteknologi pangan, bahan fungsional, dan pengembangan biofarmasi,” jelasnya.

Dengan adanya kerja sama ini, BRIN berharap dapat memperkuat kapabilitas Indonesia dalam bidang pertanian seluler yang tengah berkembang pesat di dunia.