Periskop.id - Pernahkah Anda merasakan sensasi merinding saat mendengarkan musik, seperti ada kejutan listrik yang menjalar di kulit? Fenomena ini, yang dikenal secara ilmiah sebagai frisson, bukanlah sekadar reaksi fisik biasa, melainkan berasal dari hubungan mendalam antara suara yang didengar dan pusat emosi di otak.

Melansir dari Your Tango, Minggu (28/9), frisson adalah respons tubuh terhadap keindahan seni, musik, atau pengalaman hidup. Orang yang sering mengalami frisson saat mendengarkan lagu favorit atau lirik yang menyentuh hati, ditengarai memiliki kepribadian langka yang ditandai oleh rasa ingin tahu yang besar dan kedalaman emosi yang luar biasa. Ini adalah tanda bahwa otak sedang menghubungkan musik dengan emosi yang sangat kuat.

Berikut adalah 6 sifat kepribadian langka yang dimiliki oleh orang yang sering merinding saat mendengarkan musik:

1. Terbuka pada Pengalaman Baru

Orang yang sering mengalami frisson cenderung lebih terbuka pada hal-hal baru dan suka keluar dari zona nyaman. Sebuah studi yang terbit di jurnal Motivation and Emotion (2007) berjudul Aesthetic Chills as a Universal Marker of Openness to Experience menunjukkan bahwa mereka juga lebih mudah terkoneksi dengan orang yang memiliki latar belakang berbeda.

2. Kreatif

Keterbukaan seringkali berkaitan erat dengan kreativitas. Studi lain di Psychology of Music (2016) berjudul Getting Aesthetic Chills From Music: the Connection Between Openness to Experience and Frisson menyebutkan bahwa orang yang sering merinding karena musik cenderung lebih kreatif. Ini terjadi karena perhatian kognitif mereka terhadap seni, interaksi, dan musik dinilai lebih tajam.

3. Rasa Ingin Tahu Intelektual

Menurut penelitian di jurnal Neuron (2015) berjudul The Psychology and Neuroscience Of Curiosity, individu yang mengalami frisson selalu ingin memahami sesuatu secara lebih dalam. Sensasi merinding saat mendengar musik adalah bentuk pencarian makna yang dilakukan otak, bahkan tanpa disadari.

4. Sensitif

Orang yang sangat sensitif menunjukkan aktivitas otak yang lebih besar pada bagian pengolah emosi, yakni bagian yang sama dengan respons merinding atau frisson. Hal ini dikonfirmasi oleh studi di jurnal Brain and Behavior (2014) berjudul The Highly Sensitive Brain: an FMRI Study of Sensory Processing Sensitivity and Response To Others' Emotions.

5. Intuitif

Mereka yang sering merinding memiliki kemampuan untuk memahami sesuatu tanpa perlu berpikir panjang. Studi dalam jurnal Intelligence (2018) berjudul The structure of intuitive abilities and their relationships with intelligence and Openness to Experience menemukan bahwa saat mendengarkan musik, tubuh dan otak mereka langsung merasakan maknanya, bahkan sebelum mereka memahaminya secara sadar.

6. Tangguh

Sifat terakhir adalah ketangguhan. Studi dalam jurnal Scandinavian Journal of Psychology (2022) berjudul Relation Between Resilience and Personality Traits: The Role Of Hopelessness and Age menunjukkan bahwa orang yang sering merinding menggunakan musik dan seni sebagai alat untuk menghadapi kesulitan hidup dan menemukan cara untuk bangkit kembali dari situasi sulit.