Periskop.id - Orang tua yang berjuang membatasi waktu layar anak mereka kini mendapatkan panduan baru yang didukung sains. Penelitian menunjukkan bahwa untuk mencegah anak remaja mengalami kecanduan media sosial dan kebiasaan scrolling berlebihan, pembatasan penggunaan internet harus dimulai sebelum anak mencapai usia 12 tahun.
Aturan Orang Tua Efektif Jika Dilakukan Sejak Dini
Studi terbaru dari Universitas Utrecht ini, sebagaimana yang dilaporkan oleh Daily Mail, Minggu (28/9), melibatkan wawancara terhadap 315 anak laki-laki dan perempuan, serta orang tua mereka, untuk mengukur tingkat kecanduan media sosial dan kapan aturan pembatasan orang tua mulai diterapkan.
Hasil penelitian, yang dipublikasikan di Journal of Medical Internet Research, menunjukkan bahwa efektivitas intervensi orang tua dalam membatasi penggunaan media sosial sangat dipengaruhi oleh usia anak, dengan rincian sebagai berikut:
- Sebelum Usia 12 Tahun: Pembatasan memiliki efek paling besar dan terbukti dapat mengurangi risiko kebiasaan scrolling berlebihan saat remaja.
- Usia 12-15 Tahun: Jika pembatasan baru diterapkan dalam rentang usia ini, pengaruhnya sangat kecil atau bahkan tidak ada manfaatnya dalam mengurangi tingkat kecanduan.
- Setelah Usia 15 Tahun: Aturan pembatasan yang baru diterapkan pada usia 15 atau 16 tahun justru dapat menimbulkan efek sebaliknya. Psikolog Belanda menemukan bahwa remaja pada usia ini cenderung melawan dan merespons pembatasan dengan cara menghabiskan lebih banyak waktu online.
Dampak Neurologis Kecanduan
Kebutuhan untuk intervensi dini ini didukung oleh temuan ilmiah lainnya mengenai dampak jangka panjang dari kecanduan internet. Hasil pemindaian otak menunjukkan bahwa kecanduan media sosial di masa remaja berpotensi merusak bagian otak yang berperan penting dalam fungsi kognitif, termasuk:
- Mengendalikan diri.
- Berpikir fleksibel.
- Mengingat.
- Menyelesaikan masalah.
Konteks di Inggris juga menunjukkan urgensi masalah ini, di mana survei sebelumnya oleh Cambridge University pada tahun 2024 terhadap 19.000 anak muda menemukan bahwa hampir separuh remaja Inggris merasa kecanduan media sosial. Sebanyak 57% anak perempuan dan 37% anak laki-laki mengaku sulit berhenti scrolling. Studi ini menekankan bahwa kunci untuk mengatasi masalah ini adalah intervensi preventif sejak usia dini, sebelum kebiasaan digital yang buruk terbentuk.
Tinggalkan Komentar
Komentar