Periskop.id - Sektor pertanian Indonesia terus memperkaya keragaman komoditasnya dengan penetapan varietas lokal unggulan. Melansir dari Antara, Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan Paliken dan Molegede pada Sabtu, 31 Agustus 2024. Penetapan ini menambah daftar panjang varietas tembakau lokal yang menjadi tulang punggung pertanian di berbagai daerah, dilansir dari berbagai sumber.

Berikut adalah rincian beberapa varietas tembakau lokal unggulan Indonesia yang memiliki karakteristik dan keunggulan spesifik:

1. Paliken dan Molegede (Kuningan, Jawa Barat)

Kedua varietas ini merupakan pendatang baru dalam daftar tembakau unggulan yang diakui secara resmi oleh Kementan. Keduanya berasal dari Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

2. Sindoro 1 (Temanggung)

Sindoro 1 adalah varietas galur murni yang lahir dari seleksi ketat varietas lokal Genjah Kemloko atau Gober Genjah, yang ditanam di tegal gunung dengan kondisi alam ideal sering menghasilkan tembakau dengan mutu yang sangat tinggi, bahkan mutu Srintil.

Varietas ini berasal dari lereng Gunung Sindoro di Kecamatan Bansari. Keduanya telah diakui sebagai varietas unggul nasional oleh Kementerian Pertanian sejak 2001.

3. Kemloko (Temanggung)

Varietas Kemloko berasal dari Desa Kemloko, Kecamatan Tembarak, Temanggung. Varietas ini telah dikembangkan sejak era 1980-an dan menghasilkan delapan turunan, mulai dari Kemloko 1 hingga Kemloko 8.

Kemloko 2 dan Kemloko 3 menjadi yang paling favorit. Menurut data Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, produktivitas rata-rata kedua varietas ini mencapai 0,65 – 0,7 ton/ha dalam kondisi kering, menjadikannya sangat kompetitif.

Kemloko 2 dan Kemloko 3 merupakan hasil persilangan antara Sindoro 1 dan Cooker 51. Keduanya resmi dirilis oleh pemerintah pada 1 Agustus 2005 dan sejak saat itu menjadi tulang punggung budidaya tembakau di hampir seluruh kecamatan di Temanggung. 

Meskipun varietas lanjutan (Kemloko 4 hingga 8) sudah dirilis, Kemloko 2 dan 3 tetap menjadi pilihan utama petani karena terbukti unggul secara agronomis dan pasar.

4. Paiton VO (Probolinggo)

Paiton VO merupakan varietas tembakau asli Kabupaten Probolinggo. Varietas ini telah dikembangkan dan memiliki 5 varian:

  • Paiton 1 dan Paiton 2 pertama kali diaplikasikan oleh petani pada tahun 2012.
  • Paiton 3, Paiton 4, dan Paiton 5 mulai dibudidayakan pada tahun 2019.

5. Hanjuang, Kenceh, dan Temangi (Sumedang)

Tiga varietas ini adalah varietas asli Kabupaten Sumedang, yang masing-masing cocok untuk ditanam di wilayah geografis tertentu:

  • Hanjuang: Sangat cocok ditanam di wilayah Sumedang bagian barat, seperti Tanjungsari, Sukasari, dan sekitarnya.
  • Kenceh: Umumnya ditanam oleh petani di wilayah tengah, seperti Kecamatan Paseh dan sekitarnya.
  • Temangi: Bibit jenis tembakau putih ini paling cocok ditanam di wilayah timur dan utara, seperti Tomo, Jatigede, Darmaraja, dan sekitarnya.