Periskop.id - Industri minyak sawit Indonesia, sebagai produsen terbesar dunia, menunjukkan dinamika menarik dalam lima tahun terakhir (2020–2025). Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengungkap bahwa meskipun volume produksi crude palm oil (CPO) dan crude palm kernel oil (CPKO) relatif stabil, terjadi pergeseran fundamental dalam pola permintaan, di mana konsumsi domestik melonjak drastis, sementara volume ekspor menunjukkan tren penurunan persisten.
Produksi Minyak Sawit: Stabil di Atas 50 Juta Ton
Dalam periode 2020 hingga 2024, total produksi minyak sawit (penjumlahan CPO dan CPKO) Indonesia cenderung stabil di atas 50 juta ton per tahun. Capaian tertinggi terjadi pada tahun 2023, mencapai 54,8 juta ton.
| Tahun | CPO (Juta Ton) | CPKO | Produksi Minyak Sawit (Juta Ton) |
|---|---|---|---|
| 2020 | 47,0 | 4,5 | 51,6 |
| 2021 | 46,9 | 4,4 | 51,3 |
| 2022 | 46,7 | 4,5 | 51,2 |
| 2023 | 50,1 | 4,8 | 54,8 |
| 2024 | 48,2 | 4,6 | 52,8 |
| 2025 (s.d. Agt) | 35,6 | 3,4 | 39,0 |
Stabilitas produksi ini menunjukkan ketahanan hulu industri sawit, meskipun menghadapi tantangan cuaca dan replanting (peremajaan). Hingga Agustus 2025, produksi sudah mencapai 39 juta ton, dengan CPO mendominasi sebesar 35,6 juta ton.
Konsumsi Domestik: Biodiesel Jadi Game Changer
Tren paling signifikan terlihat pada konsumsi minyak sawit di dalam negeri, yang naik hampir 38% dalam lima tahun. Dari 17,3 juta ton pada 2020, konsumsi domestik diproyeksikan mencapai sekitar 25 juta ton pada 2025.
Kenaikan ini didorong hampir sepenuhnya oleh sektor energi, yaitu biodiesel.
Lonjakan konsumsi biodiesel mencapai 58,3% dari 2020 ke 2024, dari 7,2 juta ton menjadi 11,4 juta ton. Kebijakan mandatori biodiesel, yang kini mencapai B35, telah berhasil menciptakan pasar domestik yang sangat besar dan stabil bagi CPO.
Adapun rincian konsumsi minyak sawit yakni sebagai berikut:
| Sektor Konsumsi | 2020 (Juta Ton) | 2024 (Juta Ton) | Kenaikan (2020-2024) |
|---|---|---|---|
| Pangan | 8,4 | 10,2 | +21,4% |
| Oleokimia | 1,7 | 2,2 | +29,4% |
| Biodiesel | 7,2 | 11,4 | +58,3% |
| Total Konsumsi | 17,3 | 23,9 | +38,15% |
Ekspor: Volume Turun, Ketergantungan Olahan Meningkat
Meskipun nilai ekspor seringkali tinggi karena didorong oleh harga komoditas global, volume ekspor minyak sawit Indonesia justru mengalami penurunan persisten sejak tahun 2020. Ini menunjukkan bahwa meskipun produksi stabil, sebagian besar output dialihkan untuk memenuhi kebutuhan domestik yang melonjak.
| Tahun | Total Ekspor Minyak Sawit (Juta Ton) |
|---|---|
| 2020 | 34,0 |
| 2021 | 33,7 |
| 2022 | 30,8 |
| 2023 | 32,2 |
| 2024 | 29,5 |
| 2025 (s.d. Agt) | 22,7 |
Penurunan volume ekspor ini diiringi dengan pergeseran jenis produk yang diekspor. Volume ekspor CPO mentah anjlok drastis, dari 7,2 juta ton pada 2020 menjadi 2,9 juta ton pada 2024.
Sebaliknya, ekspor didominasi oleh produk olahan CPO, yang menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam mendorong hilirisasi. Pada 2024, ekspor olahan CPO mencapai 20,5 juta ton, jauh melampaui CPO mentah.
Tinggalkan Komentar
Komentar