periskop.id - Setiap trader punya gaya dan pendekatan yang berbeda-beda dalam membaca pasar modal. Namun, perlu strategi yang tepat dan menentukan waktu terbaik untuk menjual serta membeli saham supaya mendapatkan keuntungan yang optimal.

Namun, perlu kamu ingat, tidak semua strategi cocok untuk setiap orang. Semua tergantung pada kenyamanan, kondisi pasar, dan momen yang sedang terjadi. Karena itu, penting bagi kamu untuk benar-benar memahami langkah apa yang harus diambil dan strategi mana yang paling sesuai supaya bisa meraih keuntungan sekaligus menghindari potensi kerugian.

Mengenal Jenis-Jenis Strategi Trading Saham

Yuk, kenali satu per satu apa saja jenis-jenis strategi trading saham harian yang bisa kamu coba!

Scalping

Strategi trading saham ini cocok banget buat kamu yang suka tantangan dan gerak cepat. Intinya, kamu cari uang dari perubahan harga yang kecil dalam waktu super singkat. 

Biasanya, trader akan buka tutup banyak transaksi dalam sehari untuk mengumpulkan profit sedikit demi sedikit. Karena ritmenya cepat, kamu harus benar-benar fokus supaya enggak salah ambil langkah saat harga saham berubah.

Day Trading

Strategi trading saham ini pada intinya beli dan jual saham di hari yang sama. Biasanya, para trader mencari momen buat dapat uang dari pergerakan harga kecil, tapi sering terjadi dalam waktu singkat. 

Tantangannya, kamu harus stand-by untuk memantau pasar dalam waktu seharian dan harus mengerti cara baca chart biar enggak salah langkah. Soalnya, salah analisis dikit aja bisa bikin hasil trading kamu berantakan.

Swing Trading

Strategi trading saham ini cocok buat kamu yang enggak mau terlalu buru-buru. Biasanya, trader pakai cara ini buat cari pergerakan harga yang lumayan besar dalam beberapa hari sampai minggu. 

Intinya, kamu “nangkap ayunan” harga saham ketika lagi naik atau turun. Namun, kalau kamu tipe yang ingin hasil cepat, strategi ini mungkin kurang cocok karena kamu harus sabar nunggu momen pas sebelum jual atau beli lagi.

Position Trading

Position trading itu strategi jangka panjang buat kamu yang enggak suka buru-buru ambil keputusan. Di sini, trader biasanya simpan saham selama beberapa minggu sampai bulan untuk ngikutin tren besar di pasar. 

Fokusnya bukan di naik turunnya harga harian, tapi di arah tren utama yang dipengaruhi hal-hal kayak kondisi ekonomi atau harga komoditas dunia. Cocok banget buat kamu yang sabar, konsisten, dan pengen mainnya santai.

Trend Following

Strategi ini simpel untuk trader yang mengikuti arah tren pasar, baik ketika naik atau turun. Kalau pasar lagi uptrend, trader akan beli dan lagi turun, trader bisa jual atau short selling untuk tetap untung. Biasanya, trader pakai indikator moving average untuk bantu baca arah tren supaya enggak salah langkah.

Momentum Trading

Strategi ini fokus ke saham yang lagi “ngebut” entah lagi naik kenceng atau turun drastis. Trader percaya, kalau tren yang lagi jalan biasanya masih akan lanjut untuk sementara waktu. 

Buat mantau momen pas masuk atau keluar, mereka biasanya mengandalkan indikator volume dan momentum supaya nggak ketinggalan peluang.

Kelebihan dan Kekurangan Tiap Strategi

Scalping

Kelebihan: Potensi profit bisa sering didapat karena transaksi berkali kali dalam satu hari, risoko kerugian per transaksi juga relatif kecil karena posisi cepat ditutup dan cocok buat kamu yang suka tantangan dan reaksi cepat.

Kekurangan: Kamu butuh konsentrasi penuh dan kecepatan eksekusi yang tinggi. Selain itu, biaya transaksi bisa membengkak karena frekuensi trading yang tinggi dan juga menguras mental dengan harus memfokuskan layar hampir nonstop.

Day Trading 

Kelebihan: Supaya bisa dapet uang dalam satu hari dan enggak perlu khawatir dengan pergerakan harga di luar jam bursa atau enggak ada risiko overnight. Cocok buat kamu yang aktif dan suka analisis grafik secara real time.

Kekurangan: Kamu butuh fokus tinggi dan waktu penuh untuk pantau pasar seharian, risiko juga tinggi karena harga bisa berubah drastis dalam hitungan menit. Selain itu, bisa bikin kamu stres kalau enggak punya manajemen emosi dan risiko yang baik.

Swing Trading

Kelebihan: Kamu enggak perlu harus memantau pasar setiap saat, jadi cocok buat kamu yang punya aktivitas lain selain trading, potensi profit-nya juga lebih besar dibandingkan scalping atau day trading karena menahan posisi lebih lama dan risiko lebih terukur kalau kamu bisa membaca tren dengan baik.

Kekurangan: Harus sabar menunggu momentum karena posisi ditahan beberapa hari atau minggu dan tetap ada risiko harga berbalik arah saat kamu lagi enggak pantau pasar serta butuh kemampuan analisis tren jangka menengah yang solid.

Position Trading

Kelebihan: Kamu enggak perlu memantau pasar setiap hari dan bisa fokus pada gambaran jangka panjang. 

Kekurangan: Butuh kesabaran ekstra karena hasilnya enggak bisa instan dan kamu tetap harus siap menghadapi fluktuasi harga dalam perjalanan tren panjang tersebut.

Trend Following 

Kelebihan: Kamu bisa ikut arus besar pasar dan memaksimalkan potensi profit selama tren masih berjalan. 

Kekurangan: Bisa terlambat masuk atau keluar pasar kalau sinyal tren berubah cepat. Kadang juga susah membedakan antara tren nyata dan “fake signal”.

Momentum Trading 

Kelebihan: Trader fokus pada saham yang lagi naik daun dan punya momentum kuat. Kelebihannya, kamu bisa dapat keuntungan besar kalau bisa masuk di awal tren.

Kekurangan: Risiko tinggi kalau momentum tiba tiba hilang saham bisa berbalik arah dan bikin kamu rugi dalam waktu singkat. 

Tips Memilih Strategi Sesuai Gaya Kamu

Untuk menemukan dan menentukan strategi yang cocok sesuai gaya kamu, pasti enggak mudah, butuh proses yang panjang dan personal. Tapi tenang aja, enggak ada jawaban yang salah dan benar di dunia trading jadi kamu bisa menentukan sesuai kenyamanan dan kebutuhan kamu. 

Tips di bawah ini bisa kamu coba supaya mengerti arah yang kamu pilih.

Kenali Dirimu Sendiri

Dengan menentukan tujuan finansial seperti mau cepat dapat keuntungan atau jangka panjang dan seberapa siap kamu kalau tiba tiba mengalami kerugian. Selain itu apakah kamu memiliki banyak waktu luang atau sibuk sehingga hanya bisa hari tertentu saja. 

Perlu juga untuk mengetahui tipe kepribadianmu apakah sabar dan analisis atau justru suka aksi cepat dan mengandalkan insting.

Pelajari Berbagai Strategi 

Kamu perlu kenal bagaimana cara kerja dari setiap strategi, apa plus minusnya dan jangan hanya ikut tren tanpa paham logikanya.

Buat Jurnal Trading

Catat setiap kali kamu melakukan transaksi mulai dari alasan, hasil dan apa pelajaran yang kamu dapat. Dari situ kamu bisa tahu apa yang efektif dan mana yang perlu diperbaiki.

Evaluasi dan Adaptasi

Pasar modal itu dinamis, strategi awal yang kamu gunakan bisa saja bekerja hari ini, akan tetapi bulan berikutnya bisa saja udah enggak relevan. Jadi kamu harus terus evaluasi, belajar dan jangan takut ubah gaya main kamu kalau memang dibutuhkan.

Latihan di Akun Demo

Sebelum kamu terjun ke pasar modal sesungguhnya, perlu untuk latihan di akun demo selama beberapa bulan dan buat fase latihan ini untuk tahu strategi apa yang cocok buat kamu.