periskop.id - Bagi banyak karyawan baru, momen paling ditunggu tentu saat menerima slip gaji pertama, kan? Di slip itu terlihat berbagai komponen penghasilan, mulai dari tunjangan, bonus, sampai potongan. Namun, tahukah kamu kalau yang selalu jadi dasar perhitungan adalah gaji pokok?
Gaji pokok merupakan upah dasar sebelum ditambah tunjangan atau bonus atau sebelum dipotong apa pun. Bisa dibilang, ini fondasi utama yang menentukan take home pay kamu tiap bulan.
Apa Itu Gaji Pokok?
Gaji pokok adalah penghasilan dasar yang diterima karyawan sesuai perjanjian kerja dengan perusahaan. Besarannya biasanya ditentukan oleh tanggung jawab pekerjaan, tingkat pendidikan, pengalaman, dan kebijakan perusahaan.
Selain itu, gaji pokok juga harus mengikuti aturan upah minimum yang berlaku.
Sebagai komponen utama, gaji pokok berbeda dengan tunjangan, bonus, atau insentif lainnya. Gaji pokok menjadi fondasi dalam struktur penghasilan yang menentukan kestabilan dan kelangsungan pendapatan bulanan karyawan.
Berdasarkan Pasal 94 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, gaji pokok minimal harus sebesar 75% dari total gaji pokok ditambah tunjangan tetap.
Dengan kata lain, gaji pokok itu berbeda dengan tunjangan, dan perbedaan ini akan memengaruhi jumlah take home pay yang akan kamu terima setiap bulan.
Fungsi Gaji Pokok
Gaji pokok merupakan komponen utama dalam penghasilan karyawan yang memiliki peran penting. Selain mencerminkan kontribusi pekerja terhadap perusahaan, gaji pokok juga memberikan stabilitas finansial dan keadilan dalam pengupahan. Berikut fungsi-fungsi gaji pokok secara lebih jelas:
Sebagai Dasar Penghasilan
Gaji pokok menjadi inti dari penghasilan karyawan dan menjadi acuan bagi tunjangan, bonus, atau insentif lainnya.
- Menata Struktur Penghasilan: Dengan gaji pokok sebagai dasar, komponen tambahan dapat dihitung dengan jelas.
- Stabilitas Pendapatan: Gaji pokok yang tetap memastikan pekerja memiliki sumber penghasilan utama setiap bulan, tanpa tergantung pada kondisi ekonomi atau performa perusahaan.
Contohnya, dalam perusahaan yang menawarkan banyak tunjangan atau bonus, gaji pokok tetap menjadi patokan untuk menentukan besaran semua komponen tambahan sehingga struktur gaji menjadi jelas dan adil.
Memberikan Kepastian Finansial
Gaji pokok yang tetap membantu pekerja merasa aman dalam mengelola keuangan.
- Perencanaan Keuangan: Pekerja bisa menyusun anggaran bulanan untuk kebutuhan pokok, pendidikan, tabungan, dan cicilan.
- Mengurangi Risiko Ketidakpastian: Pendapatan yang stabil membuat pekerja tidak khawatir jika kondisi ekonomi berubah.
Misalnya, seorang karyawan dengan gaji pokok tetap bisa merencanakan pembayaran cicilan rumah atau kendaraan tanpa takut penghasilan berkurang, sekaligus meningkatkan loyalitas terhadap perusahaan.
Menjadi Dasar Perhitungan Tunjangan
Banyak tunjangan atau insentif dihitung dari persentase gaji pokok sehingga sistem pengupahan lebih adil dan terstandarisasi.
- Tunjangan Transportasi: Biasanya 10–20% dari gaji pokok.
- Tunjangan Kesehatan: Sering dihitung sebagai persentase tetap dari gaji pokok untuk memastikan perlindungan yang cukup bagi karyawan.
Dengan gaji pokok sebagai acuan, perusahaan bisa menyesuaikan tunjangan sesuai posisi, tanggung jawab, dan kontribusi karyawan.
Memberikan Dasar Hukum
Gaji pokok yang sesuai aturan memberi perlindungan hukum bagi pekerja dan perusahaan.
- Memenuhi Standar Upah Minimum: Gaji pokok harus sesuai UMP/UMK untuk menjamin kesejahteraan pekerja.
- Melindungi Hak Pekerja: Membantu mencegah eksploitasi atau pengupahan yang tidak adil.
- Mengurangi Konflik: Perusahaan yang patuh aturan bisa menghindari perselisihan terkait gaji.
Contohnya, membayar gaji pokok di bawah standar minimum bisa berakibat denda atau sanksi hukum. Dengan begitu, mematuhi aturan gaji pokok membantu menjaga hubungan kerja yang baik dan harmonis.
Pengaruh Gaji Pokok Terhadap Karyawan
Motivasi Kerja
Karyawan yang mendapat gaji pokok yang layak biasanya merasa dihargai. Hasilnya? Mereka jadi lebih setia, disiplin, dan semangat untuk bekerja lebih baik setiap hari.
Kinerja Optimal
Gaji yang memadai bisa mendorong karyawan untuk memberikan performa terbaiknya. Apalagi kalau ada sistem yang mengaitkan kenaikan gaji dengan prestasi kerja, motivasi untuk berbuat lebih pun meningkat.
Manfaat Jangka Panjang
Berbeda dengan tunjangan yang kadang hanya diberikan sesekali, kenaikan gaji pokok diterima setiap bulan. Dampaknya terasa lebih nyata dan berkelanjutan bagi motivasi serta kinerja karyawan.
Contoh Perhitungan Gaji Pokok
Meskipun tidak ada rumus pasti untuk menghitung gaji pokok, bukan berarti perhitungan gaji karyawan setiap bulan sulit dilakukan. Agar lebih jelas, berikut contoh perhitungan gaji karyawan:
- Gaji pokok: Rp5.000.000
- Tunjangan tetap: Rp600.000
- Bonus bulan ini: Rp400.000
- PPh: Rp150.000
- Iuran BPJS: Rp250.000
Berdasarkan rincian di atas, take home pay atau gaji bersih dihitung dengan cara:
Take home pay = total pendapatan - potongan gaji
= (Rp5.000.000 + Rp600.000 + Rp400.000) - (Rp150.000 + Rp250.000)
= Rp6.000.000 - Rp400.000
= Rp5.600.000
Jadi, karyawan dengan rincian gaji tersebut akan menerima gaji bersih sebesar Rp5.600.000 per bulan.
Tinggalkan Komentar
Komentar