Periskop.id - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya siap menggelar kembali Operasi Zebra menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Hari Senin (17/11) itu gelar pasukan langsung melaksanakan Operasi Zebra. Jadi, Operasi Zebra ini merupakan operasi cipta kondisi menjelang Natal dan Tahun Baru," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin saat dikonfirmasi, Kamis (13/11). 

Dia menjelaskan untuk jenis pelanggaran, yakni pelanggaran yang kasat mata. "Untuk pelanggaran-pelanggaran kasat mata nanti selesai laporan pra operasional, nanti kita akan sampaikan, ya," ujar Komarudin.

Sementara untuk jangka waktu Operasi Zebra, dia menyebutkan akan dimulai pada 17 November hingga 30 Desember 2025 secara serentak di seluruh Indonesia.

"Jadi, targetnya untuk menekan angka pelanggaran lalu lintas. Pelanggaran yang disasar itu pelanggaran kasat mata, seperti penggunaan helm, kemudian juga knalpot-knalpot yang tidak sesuai, itu yang kita sasar," tutur Komarudin.

Lebih lanjut, dia mengatakan, sistem penindakan tilang nantinya menggunakan hunting system atau berpatroli keliling.

"Jadi, bukan razia-razia konsep stasioner, kita hunting system, nanti kita akan berpatroli keliling menemukan pelanggaran. Nanti kita lihat jenis pelanggarannya, apakah itu cukup dengan teguran simpati atau memang harus ditilang," pungkasnya.

Operasi Lilin

Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho di Jakarta, Rabu, mengatakan, sebelum melaksanakan Operasi Lilin 2025, Korlantas akan melaksanakan Operasi Zebra terlebih dahulu pada dua pekan sebelum Natal.

“Operasi Zebra menjadi tahapan awal untuk menyiapkan kondisi tertib di jalan raya sekaligus mengedukasi masyarakat agar disiplin berlalu lintas menjelang libur panjang Nataru,” tuturnya. 

Lalu, dalam Operasi Lilin 2025, fokus pengamanan diarahkan ke jalur tol Trans Jawa dan Trans Sumatera, jalur arteri dan wisata, serta simpul transportasi seperti terminal, pelabuhan, bandara, dan stasiun besar.

Agus menyebut, rekayasa lalu lintas di jalan tol akan diberlakukan secara situasional sesuai volume kendaraan. Rekayasa yang disiapkan antara lain one way, contra flow, serta manajemen rest area untuk menghindari penumpukan di jalur tol Jakarta–Semarang–Surabaya.

“Arus kendaraan dipantau secara real time melalui ETLE mobile dan Command Center Korlantas. Jika terjadi lonjakan, kita langsung aktifkan sistem one way dan penyesuaian arus di titik rawan,” jelasnya.

Untuk jalur arteri dan kawasan wisata, kata Agus, rekayasa arus disesuaikan dengan karakteristik wilayah. Misalnya, buka-tutup jalan, pengalihan rute, dan ganjil-genap di kawasan padat seperti Puncak, Lembang, Bali, Yogyakarta, Malang, dan daerah wisata lainnya.

Sementara itu, pada malam Natal, seluruh gereja, rumah ibadah, dan lokasi ibadah umat Kristiani akan menjadi fokus pengamanan. Sterilisasi dilakukan sebelum misa Natal dengan dukungan Unit Gegana dan K-9.

Pendekatan pengamanan bersifat humanis dan kolaboratif dengan melibatkan peran tokoh agama dan masyarakat setempat, sebagai wujud toleransi antarumat beragama. 

Selain itu, pos pelayanan disiapkan di titik-titik strategis yang menyediakan layanan kesehatan, informasi, dan tempat istirahat bagi masyarakat.. Pemantauan kegiatan misa Natal dilakukan secara digital melalui Command Center Korlantas dan posko Polda di seluruh Indonesia. 

Menjelang pergantian tahun, fokus pengamanan diarahkan ke pusat kota, alun-alun, kawasan wisata, dan tempat hiburan publik. Beberapa wilayah diberlakukan car free night dan pembatasan kendaraan di area tertentu untuk mengantisipasi penumpukan massa.

“Kami ingatkan masyarakat untuk merayakan Tahun Baru secara tertib dan aman. Tidak ada tempat bagi balap liar, knalpot bising, atau pesta petasan berlebihan. Semua personel siap menjaga agar situasi kondusif,” kata Agus.

Korlantas Polri, imbuh Agus, juga mengoptimalkan layanan digital melalui SuperApps Korlantas, yang menyediakan informasi arus lalu lintas, lokasi rest area, SPBU, cuaca, hingga layanan darurat. Media Center Korlantas juga akan memberikan pembaruan situasi arus lalu lintas nasional secara berkala, bekerja sama dengan Jasa Marga, Kemenhub, dan BMKG.

Agus menegaskan, seluruh persiapan ini, merupakan bagian dari upaya Polri menjaga keamanan dan kelancaran mobilitas masyarakat di penghujung tahun.

“Kami ingin memastikan masyarakat dapat beribadah, berwisata, dan merayakan Tahun Baru dengan aman dan nyaman. Polri hadir bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga memberikan pelayanan terbaik dengan semangat presisi dan humanis,” tandasnya.