Periskop.id - Pasar e-commerce Business-to-Consumer (B2C) di Indonesia menunjukkan pola pengeluaran yang jelas, di mana kategori kebutuhan sehari-hari, terutama makanan, mendominasi total transaksi. Berdasarkan perkiraan pengeluaran tahunan untuk tahun 2024, yang dirilis oleh Statista, sektor Makanan menjadi kategori dengan pengeluaran terbesar di ranah e-commerce Indonesia.

Total pengeluaran untuk produk makanan diperkirakan mencapai US$10,80 miliar (sekitar Rp171,1 triliun), mengungguli kategori elektronik yang menempati posisi kedua. Perkiraan kurs rata-rata yang digunakan adalah nilai kurs rata-rata tahun 2024.

Data Statista memperinci pengeluaran tahunan di setiap kategori barang konsumen e-commerce B2C di Indonesia untuk sepanjang tahun 2024. Berikut adalah data lengkapnya:

PeringkatKategori Barang KonsumenPerkiraan Pengeluaran (US$)Konversi Rupiah (Rp)
1MakananUS$10,80 miliarRp171,1 triliun
2ElektronikUS$9,55 miliarRp151,3 triliun
3FashionUS$7,72 miliarRp122,3 triliun
4Produk Kecantikan dan Perawatan PribadiUS$4,17 miliarRp66,1 triliun
5Peralatan DIY dan PerkakasUS$3,31 miliarRp52,5 triliun
6Mainan dan HobiUS$2,90 miliarRp46,0 triliun
7Kebutuhan Rumah TanggaUS$2,37 miliarRp37,6 triliun
8Media FisikUS$2,32 miliarRp36,8 triliun
9MinumanUS$2,10 miliarRp33,3 triliun
10Produk TembakauUS$1,90 miliarRp30,1 triliun
11FurniturUS$1,56 miliarRp24,7 triliun
12Obat Bebas (Over-The-Counter)US$1,29 miliarRp20,4 triliun
13KacamataUS$270 jutaRp4,3 triliun

Sebagai informasi, nilai konversi dalam Rupiah mengacu pada nilai tukar rata-rata selama 2024 sebagaimana yang dirilis oleh Bank Indonesia.

Analisis Tren Kategori Utama

1. Makanan Memimpin

Dominasi kategori makanan (groceries dan makanan siap saji via e-commerce) menunjukkan pergeseran perilaku konsumen Indonesia yang semakin bergantung pada platform digital untuk kebutuhan sehari-hari. Kemudahan layanan quick commerce dan pengiriman cepat mendorong tingginya frekuensi transaksi, yang pada akhirnya menghasilkan total pengeluaran tahunan terbesar.

2. Elektronik dan Fashion di Posisi Kedua dan Ketiga

Meskipun makanan unggul, sektor elektronik tetap kuat dengan US$9,55 miliar. Pembelian gawai, peralatan rumah tangga, hingga aksesori elektronik seringkali melibatkan nilai transaksi yang besar. Sementara itu, fashion (US$7,72 miliar) mempertahankan posisinya sebagai kategori penting, didorong oleh tren mode yang cepat berganti dan banyaknya pemain e-commerce lokal yang fokus pada pakaian dan alas kaki.

3. Pertumbuhan Kesehatan dan Kecantikan

Kategori produk kecantikan dan perawatan pribadi mencatatkan angka sebesar US$4,17 miliar. Ini menunjukkan potensi yang signifikan, mencerminkan peningkatan kesadaran konsumen terhadap self-care dan produk kesehatan kulit. Demikian pula, obat bebas (over-the-counter/OTC) mencatatkan US$1,29 miliar, mengindikasikan semakin populernya pembelian produk farmasi ringan secara daring.

4. Kategori Niche yang Tetap Kuat

Meskipun memiliki nilai transaksi terendah, kategori seperti kacamata (US$270 juta) menunjukkan adanya layanan e-commerce yang berhasil menargetkan produk niche dengan kebutuhan spesifik. Sementara itu, produk tembakau (US$1,90 miliar) dan minuman (US$2,10 miliar) tetap menyumbang kontribusi signifikan terhadap total pengeluaran e-commerce Indonesia.