periskop.id - Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, Suahasil Nazara, menegaskan pentingnya percepatan pengelolaan enam smelter bijih timah sitaan negara di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ia meminta PT Timah Tbk segera mengambil alih dan mengoperasikan fasilitas tersebut demi menjaga keberlanjutan produksi timah nasional.

“PT Timah segera memegang barang sitaan negara ini dan melakukan proses produksi balok timah,” ujar Suahasil saat menghadiri penyerahan smelter PT Tinindo Internusadi di Pangkalpinang, Senin (6/10).

Melansir Antara, menurutnya Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang besar dan seharusnya mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara. 

“Kita meminta PT Timah segera mengelola smelter sitaan ini dan jangan sampai terhenti produksinya,” tegasnya.

Direktur Utama PT Timah Tbk, Restu Widiyantoro, menyambut baik penyerahan aset tersebut. Ia menegaskan pihaknya akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi fasilitas. 

“Kami akan lihat dulu fasilitas dan alat-alat produksi di smelter ini. Apakah akan ada perbaikan-perbaikan alat-alat produksi di smelter ini dan setelah itu, baru dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi,” jelasnya.

Restu menambahkan, PT Timah akan berupaya mengumpulkan bahan baku pasir timah sebanyak mungkin untuk memenuhi target Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan. Hal ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kapasitas produksi timah nasional.

Meski demikian, ia mengakui kondisi peralatan di smelter sitaan tersebut belum sepenuhnya diketahui. 

“Kami belum tahu kondisi peralatan di smelter ini, karena hari ini penyerahan smelter sitaan negara dari Kemenkeu ke Danantara untuk dikelola PT Timah Tbk,” katanya.