periskop.id - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan adanya perubahan fundamental dalam doktrin pengelolaan anggaran negara. 

Ia menyatakan bahwa pemerintah akan mengakhiri praktik adanya sisa uang atau anggaran berlebih di akhir tahun, dan memastikan seluruh dana yang tersedia akan dioptimalkan secara efektif untuk program pembangunan.

Menurutnya, setiap dana yang berpotensi tidak terserap atau menganggur akan dialihkan untuk mendanai program-program percepatan ekonomi yang lebih prioritas dan siap berjalan.

"Jadi nggak akan ada sisa uang yang berlebihan seperti dulu lagi. Uang dipakai untuk pembangunan," tegas Purbaya dalam konferensi pers bersama Menko Perekonomian di Jakarta, Jumat (12/9).

Purbaya menjelaskan, mekanisme untuk menjalankan kebijakan ini adalah dengan melakukan realokasi anggaran secara dinamis. Kementerian Keuangan akan memprediksi pos-pos belanja di kementerian/lembaga yang diperkirakan tidak akan terserap hingga akhir tahun.

"Pos anggarannya kan bisa digeser-geser ya. Kita lihat yang mana yang, kan kita bisa prediksi mana yang nggak terserap. Sampai akhir tahun, itu akan kita geser ke tempat yang lebih siap," terangnya.

Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan dana bagi paket stimulus ekonomi baru yang akan dijalankan pemerintah hingga akhir 2025. 

Di sisi lain, pemerintah juga akan membentuk "Tim Akselerasi Program" untuk mempercepat penyerapan pada program-program unggulan yang berjalan lambat.

Dengan strategi ini, Purbaya berkomitmen untuk menunjang seluruh program percepatan yang telah dirancang. 

"Dana-dana saya yang nganggur akan saya optimalkan untuk pembangunan," pungkasnya.