Periskop.id  - ‎Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa buka suara soal rencana penurunan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 8 persen. Dia menyampaikan rencana tersebut masih dikaji dengan pendekatan yang lebih matang, mengingat penurunan 1 persen tarif PPN saja dapat mengurangi pendapatan negara hingga sekitar Rp70 triliun.

‎"Begitu jadi menteri keuangan Setiap 1% turun Saya kehilangan pendapatan Rp70 triliun. Wah rugi juga nih Jadi kita pikir-pikir. Gini deh, saya hitung dulu Sebetulnya kondisi Kemampuan kita Yang mengumpulkan tax sama cukai seperti apa sih, kalau sistemnya diperbaiki," kata Purbaya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Jakarta, Selasa (28/10).

‎Oleh karena itu, bendahara negara itu, menuturkan bahwa pihaknya akan melakukan perbaikan dalam dua triwulan ke depan dan menargetkan pada akhir triwulan pertama sudah dapat melihat hasil awalnya. 

‎"Saya akan perbaiki, sekarang sampai dua triwulan ke depan ya, mungkin akhir triwulan akhirnya pertama saya sudah lihat," terang dia. 

‎Dia menjelaskan dari hasil tersebut, pihaknya dapat mengukur potensi penerimaan yang riil. Sekaligus menghitung berapa besar kemungkinan kekurangan pendapatan serta dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi jika tarif PPN diturunkan.

‎"Dari situ saya bisa ukur sebetulnya potensi saya berapa sih yang real, nanti kalau saya turunkan, kurangnya berapa, dampak pertumbuhan ekonominya berapa," katanya.

‎Dia menambahkan bahwa rencana tersebut sebenarnya sudah disiapkan di atas kertas, namun harus dijalankan dengan hati-hati karena dirinya belum lama menjabat sebagai menteri keuangan. ‎Menurutnya, seluruh perhitungan akan dilakukan secara cermat hingga akhir tahun agar kebijakan yang diambil tidak menimbulkan risiko kenaikan defisit di atas 3%.

‎"Sampai akhir tahun berapa sih kemampuan tax kita yang betul dengan perbaikan sistem. Nanti saya hitung semuanya," lanjut dia. 

‎Purbaya menegaskan, meski dikenal berani dalam mengambil keputusan, dirinya tetap berhati-hati dan tidak sembarangan dalam mengelola kebijakan fiskal. ‎"Jadi walaupun saya sembarangan kayak koboi, enggak, saya pelit dan hati-hati. Kalau jeblok nanti diatas 3% defisit saya," tukas Menkeu.