periskop.id - Kasus kontaminasi Cs-137 yang sempat menekan reputasi produk ekspor Indonesia kini justru menjadi momentum untuk memperkuat diplomasi perdagangan dan citra ekspor nasional. Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cs-137 terus mengubah krisis menjadi peluang dengan menggandeng berbagai pihak internasional, termasuk pelaku ritel dan asosiasi di Amerika Serikat.

Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Penanganan Cs-137 Bara Krishna Hasibuan mengatakan perusahaan ritel multinasional asal Amerika Serikat, Walmart menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam upaya pemulihan pasar dan reputasi produk RI.

"Walmart menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan pemerintahan Indonesia dalam upaya pemulihan pasar dan reputasi produk Indonesia," kata Bara dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, dikutip Kamis (13/11).

Menurutnya, kesiapan Walmart untuk bekerja sama mencerminkan kepercayaan pelaku global terhadap potensi produk Indonesia. Selama ini, ritel raksasa tersebut juga menjadi salah satu penyalur utama produk perikanan dan rempah asal Indonesia.

"Karena Walmart itu juga selama ini menjual produk-produk udang dan spices dari Indonesia," jelasnya.

Bara menegaskan, kolaborasi dengan mitra internasional ini tak hanya berfokus pada pemulihan reputasi, tetapi juga pada penguatan standar keamanan pangan. Aspek food safety, katanya, kini menjadi prioritas utama dalam perdagangan global.

"Namun mereka meningkatkan bahwa aspek food safety tetap menjadi prioritas utama dalam kebutuhan dagang," tambahnya.

Selain Walmart, dukungan juga datang dari National Fisheries Institute (NFI), American Spice Trade Association (ASTA), dan McCormick. Ketiga lembaga dan perusahaan tersebut menyatakan komitmen untuk mendukung langkah Satgas Cs-137 agar produk udang dan rempah yang terkena import alert dapat kembali diekspor ke pasar Amerika Serikat.

Sebagai tindak lanjut dari dukungan itu, pemerintah dan para mitra sepakat untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi publik di pasar AS.

"Dicapai kesepakatan untuk saling bekerjasama dalam melakukan kampanye positif di kalangan konsumen AS," tutur Bara.

Satgas Cs-137 berupaya menjadikan dukungan internasional ini sebagai fondasi bagi diplomasi perdagangan jangka panjang. Pemerintah juga mengajak para importir dan asosiasi di AS untuk membangun jejaring langsung dengan asosiasi perikanan dan rempah di Indonesia, sebagai langkah sinergi menuju rantai pasok yang lebih aman dan berkelanjutan.

“Dalam memperkuat upaya diplomasi dan kampanye positif, Satgas Cs-137 mengajak importir dan asosiasi untuk rempah dan perikanan di AS agar terhubung dengan asosiasi serupa di Indonesia,” ujarnya.

Dengan strategi ini, pemerintah berharap kepercayaan pasar global terhadap produk Indonesia tidak hanya pulih, tetapi juga meningkat. Kasus Cs-137 menjadi pembelajaran penting bahwa penguatan diplomasi pangan dan standar keamanan dapat menjadi modal besar untuk menembus pasar dunia.