periskop.id - BPI Danantara melalui Danantara Asset Management (DAM) telah menyuntikkan dana sebesar Rp23,67 triliun dari total Rp30 triliun yang direncanakan. Managing Director DAM Febriany Eddy menegaskan bahwa realisasi yang belum mencapai target tersebut tidak berkaitan dengan komitmen perusahaan dalam membantu Perseroan.
"Saya tegaskan di sini, tidak ada yang berkurang. Danantara full akan mendukung Garuda," kata Febriany dalam acara Coffee Morning Danantara, Jakarta, Jumat (14/11).
Febriany menegaskan komitmen membantu perusahaan pelat merah itu bukan semata-mata diberikan secara gratis. Pihaknya akan mengawal secara langsung.
"Tetapi dalam transformasi Garuda ini, komitmen full dari Danantara ini bukan freelance, bukan gratis. Kita akan kawal sampai ke dalam, ke bawah," jelasnya.
Nantinya, penyertaan modal ini akan memperkuat struktur permodalan, meningkatkan kapasitas operasional, serta mempercepat agenda transformasi Garuda Indonesia Group. Termasuk anak usaha Citilink.
Dengan langkah ini, diharapkan posisi ekuitas perusahaan secara konsolidasi akan kembali positif, yang turut ditunjang berbagai inisiatif strategis penguatan fundamental keuangan sebagai fondasi kokoh bagi pertumbuhan yang berkelanjutan.
"Jadi kita sama-sama, sekarang intensif ya komunikasi. Tadi saya sampaikan sekali lagi, kemarin itu hanya day one. Karena setelah itu banyak sekali intensif komunikasi yang terus terjadi. Supaya kalau mereka ada apa-apa kita langsung tahu, bisa langsung kita bantu. Dan kita perbaiki," terang dia.
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Glenny Kairupan menyampaikan persetujuan pemegang saham terhadap penyertaan modal ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan pemulihan dan transformasi Garuda Indonesia.
“Dukungan dari DAM sebagai bagian dari inisiatif Pemerintah mencerminkan kepercayaan terhadap arah strategis dan visi jangka panjang kami dalam mewujudkan maskapai nasional yang sehat, tangguh, dan berkelas dunia,".
Dengan permodalan yang lebih kuat, Glenny mengatakan perusahaan dapat memperkokoh keandalan operasional, meningkatkan kesiapan armada, serta menghadirkan layanan penerbangan yang modern dan andal bagi masyarakat. Dari total dana Rp23,67 triliun, sekitar Rp8,7 triliun (37%) akan dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja Garuda Indonesia, meliputi pemeliharaan dan perawatan pesawat.
Sementara itu, Rp14,9 triliun (63%) akan mendukung operasional Citilink, terdiri atas Rp11,2 triliun untuk modal kerja dan Rp3,7 triliun untuk pelunasan kewajiban pembelian bahan bakar kepada Pertamina periode 2019–2021.
Tinggalkan Komentar
Komentar