periskop.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyalurkan bantuan sebesar Rp4 miliar kepada 52 kabupaten/kota serta bantuan sebesar Rp20 miliar kepada tiga provinsi yang terdampak bencana banjir dan longsor di wilayah Aceh dan Sumatera.

‎“Saya ingin meng-update terkait penanganan bencana. Yang pertama, kemarin alokasi bantuan untuk pemerintah daerah telah disampaikan kepada 52 kabupaten/kota dan juga tiga provinsi. Totalnya Rp4 miliar dan ini sudah disalurkan dari APBN,” ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (16/12).

‎Suahasil mengatakan, bantuan tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan telah disalurkan kepada pemerintah daerah terdampak.

‎Suahasil menegaskan, penyaluran anggaran ini merupakan bentuk dukungan pemerintah pusat dalam membantu daerah menangani dampak bencana alam, sekaligus memastikan proses penanganan dan pemulihan dapat berjalan dengan cepat dan efektif.

‎Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa angkat bicara mengenai rencana penyaluran dana bantuan sebesar Rp4 miliar yang akan diberikan Presiden Prabowo Subianto kepada daerah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dana tersebut rencananya akan dialokasikan untuk 52 kabupaten/kota, serta Rp20 miliar untuk masing-masing provinsi.

‎Purbaya menegaskan, pemerintah telah menyiapkan anggaran rutin penanggulangan bencana melalui APBN. Setiap tahun, terdapat alokasi sebesar Rp5 triliun yang disiapkan untuk penanganan keadaan darurat.

‎“Jadi gini. Masih ada anggaran untuk bencana, kan ada setiap tahun sebesar Rp5 triliun. Itu satu,” kata Purbaya kepada media, Selasa (9/12).

‎Selain mengandalkan alokasi rutin tersebut, katanya, pemerintah juga telah melakukan penyisiran terhadap rencana anggaran 2026. Penyisiran dilakukan untuk mengurangi kegiatan yang dianggap tidak prioritas atau kurang bermanfaat, seperti rapat-rapat yang tidak mendesak.

‎Langkah efisiensi ini, kata Purbaya, bukan merupakan pemotongan anggaran, melainkan pengalihan belanja ke hal yang lebih penting.