periskop.id - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif seiring pergerakan emas dunia. Meski demikian, peluang penguatan hingga akhir tahun masih terbuka.

Pengamat Ekonomi, Mata Uang, dan Komoditas Ibrahim Assuaibi menyebut, harga logam mulia pada perdagangan Sabtu ditutup di level Rp2.462.000 per gram, mengikuti dinamika pasar emas global yang cukup volatil.

Jika harga emas dunia mengalami koreksi, Ibrahim memperkirakan harga logam mulia memiliki support awal di Rp2.452.000 per gram, dengan support lanjutan di kisaran Rp2.390.000 per gram.

"Tetapi kalau seandainya harga emas dunia mengalami kenaikan, resisten pertama kemungkinan di US$ 4.329 per troy ons dengan logam mulia (emas Antam) di Rp 2.477.000 per gram," kata Ibrahim.

Dalam jangka pendek, harga logam mulia diperkirakan berpeluang menembus Rp2.590.000 per gram seiring kenaikan emas dunia dalam sepekan. Ibrahim juga menilai hingga akhir tahun, harga logam mulia berpeluang mencapai level Rp2.700.000 per gram, sejalan dengan potensi emas dunia mencetak rekor tertinggi.

“Logam mulianya itu adalah di Rp2.700.000. Kemungkinan besar sampai akhir tahun ini akan menuju level Rp2.700.000,” pungkasnya.

Harga emas Antam bergerak fluktuatif namun cenderung menguat sepanjang periode pekan lalu. Pada Senin (8/12), harga emas Antam berada di kisaran Rp2,41 jutaan per gram sebelum mengalami koreksi tipis pada Selasa (9/12).

Memasuki Rabu (10/12), harga emas Antam mulai berbalik menguat dan terus menunjukkan tren kenaikan hingga akhir pekan. Penguatan berlanjut pada Kamis (11/12) seiring meningkatnya minat pasar terhadap aset lindung nilai.

Kenaikan harga semakin terlihat pada Jumat (12/12), di mana emas Antam menembus kisaran Rp2,44 jutaan per gram. Tren positif tersebut berlanjut hingga Sabtu (13/12). Pada Sabtu, 13 Desember 2025, harga emas Antam tercatat di level Rp2.462.000 per gram, naik Rp9.000 dibandingkan posisi sebelumnya.